Suara.com - Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Ujang Harmawan, membantah terjadi kericuhan saat pihaknya melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Pondok Labu, Jaksel.
Hal ini disampaikan Ujang saat menanggapi video penertiban PKL oleh petugas Satpol PP Jakarta Selatan berlangsung ricuh viral di media sosial.
Video berdurasi 26 detik viral di media sosial itu memperlihatkan petugas Satpol PP berpakaian coklat dan oranye terlibat tarik-menarik dengan dua orang yang sedang ribut. Petugas hendak melerai dua orang yang terlibat keributan pada saat dilakukan penertiban lapak pedagang.
Ujang mengatakan penertiban tersebut bagian dari upaya menciptakan ketertiban umum dan penegakan aturan.
Baca Juga: Keluarga Kepala Dinas di Bondowoso Jadi Sumber Penularan Virus Corona
"Bukan gimana-mana, namanya juga penertiban. Kita mengamankan supaya orang enggak ribut saja," kata Ujang.
Meski demikian, Ujang membenarkan penertiban tersebut benar dilakukan dalam rangka penegakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sekaligus ketertiban umum.
Pedagang yang ditertibkan adalah pedagang yang menjual barang di luar sektor yang dibolehkan seperti makanan dan alat kesehatan.
"Penertiban dalam rangka PSBB dan perapihan pasar, jadi kita tidak ada buat anarkis," kata Ujang.
Ujang juga membantah penertiban yang dilakukan oleh petugasnya secara arogan seperti yang terekam dalam video tersebut.
Baca Juga: Terungkap! 16 Sumber Penularan Virus Corona di Surabaya
"Tidak ada arogan, itu karena mengamankan keamanan dan ketertiban di sekitar lingkungan pasar, mereka (pedagang) tidak terima," kata Ujang. (Antara)