Sejauh ini Dinas Kesehatan telah menyiapkan 10.000 alat rapid test yang disebar pada semua puskesmas. Dari jumlah itu, sudah ada enam ribuan yang digunakan dan tiga ratusan ditemukan hasilnya reaktif Corona.
Pengambilan sampel di pasar tradisional itu, kata dia, sebagai langkah awal untuk persiapan pelaksanaan rapid test massal yang akan dilaksanakan pekan depan di beberapa lokasi penyebarannya cukup tinggi.
Direktur Operasional Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan menyebut, rapid test massal rencana digelar selama empat hari mulai 12-15 Mei 2020. Dijadwalkan rapid tes massal akan dilaksakan pada 16 pasar tradisional wilayah Makassar.
"Rencananya, satu hari ada empat pasar tradisional di laksanakan rapid tes, mungkin secara acak. Tes ini difokuskan pada pedagang dan pegawai kantor unit pasar. Untuk jumlahnya masih didata selanjutnya diberikan kepada gugus tugas," katanya.
Baca Juga: Per 10 Mei, 87.014 Orang Rapid Test di Jakarta, 4 Persen Positif Corona
Ia menambahkan, semua pasar punya potensi penyebaran COVID-19, sebab transaksi jual beli masih secara langsung dan tetap ramai.
Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau pedagang dan pembeli tetap menjalankan protokol kesehatan yakni Phisycal Distancing atau jaga jarak fisik.
Sejumlah pasar yang terpantau masih ramai seperti pasar Terong, Pabaeng-baeng, pasar Cidu, pasar Kalimbu, dan sejumlah pasar lainnya. Rencana pasar ini akan dilakukan rapid test dalam waktu dekat.
Sedangkan Pasar Butung serta Makassar Mall tetap memiliki potensi cukup tinggi. Namun, aktivitas kedua tempat tersebut mulai berkurang sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (Antara)
Baca Juga: Update 10 Mei, 5.140 Warga Jakarta Positif Virus Corona