Menaker Minta Atase Ketenagakerjaan Lindungi PMI dari Pandemi Covid-19

Minggu, 10 Mei 2020 | 17:52 WIB
Menaker Minta Atase Ketenagakerjaan Lindungi PMI dari Pandemi Covid-19
Menaker, Ida Fauziyah. (Dok : Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para atase ketenagakerjaan (atnaker) di negara-negara tujuan para pekerja migran Indonesia (PMI) diminta untuk meningkatkan upaya pelindungan dan penanganan pekerja akibat wabah Virus cCorona atau Covid-19. Mereka diminta untuk waspada selama 24 jam, demi menjaga kesehatan para pekerja.

“Para atase ketenagakerjaan, saya minta waspada 24 jam. Alat telekomunikasi jangan dimatikan, agar anak-anak kita bisa mengadu kapan pun. Ingat, orang sakit tidak kenal jam dan waktu. Jangan bosan memberi tahu anak-anak kita supaya 4 jangan, yaitu jangan mudik, jangan lupa masker, jangan kumpul-kumpul dan jangan lupa cuci tangan,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, saat melakukan video conference dengan para Atase Ketenagakerjaan dari 11 negara penempatan, Jakarta, Minggu (10/5/2020).

Berdasarkan laporan, jumlah PMI yang terpapar Covid-19 sebanyak 587 orang, yang terdiri dari 224 orang positif, 353 orang karantina, dan 10 orang meninggal dunia..

Adapun dari 224 orang yang positif, penderita terbanyak berada di Malaysia, yaitu 108 warga negara Indonesia (WNI), disusul secara berurutan Uni Emirat Arab (40); Arab Saudi sebanyak 37 orang (22 orang di Riyadh dan 15 orang di Jeddah); Qatar (19); Qatar (18); Kuwait (13); Singapura (5); Taiwan (2) dan Brunei Darussalam (1).

Baca Juga: Kemnaker Miliki 2 Program Reguler bagi Pekerja yang Terkena PHK

Sedangkan jumlah PMI yang masuk karantina sebanyak 353 orang, berada di empat negara. Terbanyak di Korea sebanyak 173 orang; dan diikuti secara berurutan Qatar (91); Arab Saudi (89); dan Kuwait (10). Jumlah PMI yang meninggal sebanyak 10 orang di Jeddah.

Ida mengatakan, perlu dilakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap situasi dan kondisi pandemi Covid-19 ini, termasuk pemantauan oleh para atnaker di negara-negara penempatan. Pemantauan ini berguna juga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari luar negeri ke Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Ida juga meminta atnaker untuk mengimbau para pekerja untuk tidak mudik ke Indonesia. Imbauan ini merupakan langkah pemerintah untuk mengendalikan arus mobilitas orang antar wilayah di dalam negeri dan mengendalikan mobilitas antar negara yang berisiko membawa imported cases atau kasus infeksi virus corona yang penularannya terjadi di luar negeri.

“Titip pesan untuk anak-anakku para PMI, jika merasa sakit yang tidak biasa, segera lapor majikan dan atase. Kalau ada kesempatan melakukan rapid test yang disediakan pemerintah setempat, segera daftarkan diri. Kalau disuruh karantina, ya jangan bandel. Harus di rumah saja. Nanti kalau sudah sembuh baru bisa beraktivitas lagi," pesannya.

Turut hadir Plt. Dirjen Binapenta & PKK Aris Wahyudi dan Direktur PPTKLN, Eva Trisiana dab 12 atnaker perwakilan RI dari 11 negara penempatan, yaitu Burnei Darussalam, Hongkong, Korsel, Malaysia, Singapura, Taiwan, Arab Saudi (Riyadh dan Jeddah), Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab dan Yordania.

Baca Juga: Kemnaker Terus Selidiki Kasus Jenazah Anak Buah Kapal yang Dibuang ke Laut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI