Akbar mengatakan kepada Reuters pekan ini bahwa komisi tersebut dibanjiri aduan masyarakat, yang mengatakan bantuan dibagikan secara tak adil.
"Kami banyak mendengar komplain dari masyarakat bahwa orang-orang yang menerima bantuan terbatas adalah orang-orang yang sangat tidak layak untuk mendapatkannya, mereka memiliki koneksi dengan otoritas setempat atau pejabat setempat," katanya.
Hingga kini, Afghanistan telah melaporkan 4.033 kasus COVID-19 dengan 115 kematian.
Sumber: Antara/Reuters
Baca Juga: Afghanistan Klaim Temukan 17 Mayat yang Dibantai Tentara Perbatasan Iran