Wajarkah melaporkan orang lain ke pihak berwenang?
Etiskah melaporkan atau tidak melaporkan seseorang yang melanggar ketentuan hukum?
Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang di swalayan hingga taman publik, bergelut dengan pertanyaan ini, kata pakar filsafat moral di University of Sydney, Hannah Tierney.
"Saya memahami dorongan untuk saling berbincang, terutama dalam situasi seperti ini. Tapi sampai vaksin atau pengobatan Covid-19 ditemukan, satu-satunya cara agar kita tetap aman adalah menjalankan prinsip jaga jarak."
Baca Juga: Sanksi Pelanggar PSBB Surabaya Raya; Terancam Tak Bisa Perpanjang SIM
"Bahkan sebagian kecil dari kita yang tidak mematuhi itu dapat menggagalkan upaya keras yang dilakukan orang lain," ujar Tierney.
Menurutnya, akan muncul perasaan yang sangat mengganggu melihat orang lain tidak menjalankan apa yang semestinya mereka lakukan.
Minzheng Hou, peneliti psikologi di National University of Singapore, dan sejawatnya Lile Jia, meneliti faktor yang mendorong seseorang melaporkan teman atau keluarga yang diduga melakukan kejahatan.
Mereka menemukan bahwa sebuah kesadaran bersama mendasari keputusan itu.
"Bukan berarti semua orang-orang tercela ini duduk di rumah, bosan menjalani karantina lantas mereka membuat orang lain berada dalam masalah," kata Jia.
Baca Juga: Studi: Laki-Laki Muda Lebih Cenderung Langgar Kebijakan Lockdown atau PSBB
"Kerap kali, mereka yang melaporkan kesalahan orang lain adalah orang yang ingin berbuat terbaik bagi kelompoknya."