“Sebagai warna Palestina, kami tidak memusuhi pemeluk Yahudi yang mengikuti ajaran agamanya, tapi kami menentang aksi penjajahan yang merampas tanah dan kehidupan kami. (Meski demikian), kita tidak seharusnya terburu-buru mengambil sikap terhadap serial drama ini, terutama karena banyak karya lainnya di masa lalu yang juga mengangkat isu Yahudi dalam film dan drama," paparnya.
Penulis serial drama itu, kakak-beradik asal Bahrain, Muhammad dan Ali Abdel Halim Shams, mengaku bahwa drama yang mereka karang tidak memuat pesan politik apapun.
Sementara itu, beberapa negara, termasuk Arab Saudi, telah mendukung rencana perjanjian damai Timur Tengah yang dibantu Amerika Serikat untuk bisa beranjak dari konflik yang dikatakan menghambat dunia Arab. Hanya Mesir dan Yordania lah negara di jazirah Arab yang telah memiliki kesepakatan damai dengan Israel.
MBC, stasiun televisi swasta terbesar di kawasan Arab, menuturkan bahwa berdasarkan data yang mereka miliki, serial drama “Ibunda Harun” itu menjadi serial dengan rating paling tinggi di Arab Saudi untuk bulan Ramadan, dan masuk jajaran lima besar drama lintas-genre.
Baca Juga: Ashabul Kahfi, 7 Pemuda Yahudi yang Tertidur di Gua selama Ratusan Tahun
Sumber: VOA