"Benar (dibatalkan), itu karena ada selebaran yang isinya saya sudah melakukan (pelecehan seksual), bukan lagi diduga. Seolah-olah saya sudah terbukti melakukan," kata IM.
IM merasa dirinya tidak pernah melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan.
Sementara itu dua orang mahasiswa di Melbourne pada ABC bahwa mereka telah menerima perlakuan tak pantas dari IM beberapa waktu silam.
"Kalau di Melbourne misalnya saya pernah, saya ingin tanya siapa orangnya? Kedua, kalau saya pernah dan bersalah, kenapa tidak segera dilaporkan ke pihak kampus atau pihak polisi?"
Baca Juga: Bantu Warga Sediakan Air Bersih, ITNY Perbaiki Saluran Air di Wonogiri
Salah satu perempuan yang berbicara kepada ABC di Melbourne mengatakan, ia sudah melaporkan pelecehan yang diterimanya lewat platform 'Safer Community Program' dan sedang dalam proses untuk mengajukan laporan resmi.
Ketka disinggung soal laporan beberapa perempuan yang dihimpun LBH Yogyakarta, IM menyangkal.
"Nah itu perlu bukti dulu. Artinya saya tidak bisa mengatakan iya atau tidak, begitu, karena saya tidak tahu pokok perkaranya seperti apa," kata IM pada ABC News.
IM bersikukuh bahwa semua itu hanya dugaan saja.
"Stand saya tetap sama. Itu kan artinya mereka menduga.. dalam bahasa lain belum memiliki bukti yang jelas dan saya tidak diberikan kesempatan klarifikasi apa-apa," kata IM.
Baca Juga: Pemerintah Waspadai Gelombang Kepulangan TKI ke Tanah Air Pada Mei-Juni
Sementara itu, pihak University of Melbourne mengaku telah mengetahui perihal kasus dugaan pelecehan seksual oleh salah satu mahasiswanya ini.