Suara.com - Pelaku dugaan pelecehan seksual oleh alumnus UII, IM, mengunggah surat klarifikasi lewat Instagramnya dan mengatakan bahwa dirinya telah menjadi "target pembunuhan karakter".
"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Wr Wb Mohon maaf baru aktif kembali sosial media, karena baru tahu hal ini tadi menjelang berbuka. Semoga klarifikasi ini menjawab semua hal yang sedang beredar. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat, hidayah, dan maghfirahnya dibulan Ramadhan ini. Selamat beraktifitas dan menjalankan ibadah puasa untuk semua sahabat," tulis IM dalam akun Instagram pribadinya Rabu (29/4/2020).
Meski demikian, ia melalui Instagramnya tersebut mempersilakan bagi pihak yang merasa dirugikan untuk menempuh jalur hukum.
"Jika memang ada yang pernah merasa dirugikan, sebagai warga negara yang memiliki hak konstitusional, saya persilakan untuk menempuh jalur hukum. Hadirkan saya bersama orang yang merasa pernah dirugikan, Kita bisa saling beradu argumen dan klarifikasi dengan cara yang baik," tulis IM.
Baca Juga: Bantu Warga Sediakan Air Bersih, ITNY Perbaiki Saluran Air di Wonogiri
Lebih lanjut, IM juga menegaskan siap menanggung resiko terkait tuduhan yang dilayangkan padanya apabila terbukti sesuai hukum
"Saya siap untuk menerima segala konsekuensi apapun, baik benar maupun salah dengan pembuktian hukum yang sah. Tapi nanti setelah membaik, karena sekarang dunia sedang dalam wabah Covid terisolasi dan saya sedang tidak di Indonesia," tulisnya dalam unggahan tersebut.
Menanggapi pernyataan Universitas Islam Indonesia yang akan membentuk tim pencari fakta, Ibrahim mengatakan siap dan akan kooperatif.
"Saya hormati ya, itu kan hak prerogatif kampus, tapi sampai sekarang kan semua itu masih dugaan. Artinya saya juga masih bingung kenapa saya disuruh harus meminta maaf," kata dia.
Selain itu, kepada ABC News IM juga membantah semua tuduhan yang terjadi baik di Indonesia maupun Australia.
Baca Juga: Pemerintah Waspadai Gelombang Kepulangan TKI ke Tanah Air Pada Mei-Juni
Ia mengaku akibat kejadian ini beberapa jadwalnya sebagai pengisi acara selama Ramadan dibatalkan.