Meski Dikritik WHO, Jamu Anti Covid-19 dari Madagaskar Tetap Diminati

Sabtu, 09 Mei 2020 | 15:09 WIB
Meski Dikritik WHO, Jamu Anti Covid-19 dari Madagaskar Tetap Diminati
Produk Covid-Organics buatan Madagaskar. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat herbal buatan Madagaskar yang disebut-sebut Presiden Madagaskar Andry Rajoelina, dapat menangkal virus corona ini tetap dimininati, meski telah mendapatkan kritik dari WHO terkait khasiatnya yang belum terbukti secara klinis.

Kepincut dengan ramuan herbal ini, delegasi Tanzania pada Jumat (8/5) lalu, tiba di Madagaskar untuk mengambil pesanan mereka.

Menyadur dari Reuters, ramuan yang berbahan dasar tanaman Artemisia ini juga telah dikirimkan ke sejumlah negara di Afrika.

Negara seperti Tanzania, Republik Afrika Tengah, Guinea Ekuatorial, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Liberia, dan Guinea-Bissau, telah menerima ribuan obat herbal ini secara gratis.

Baca Juga: Hindari Transportasi Umum Selama Pandemi, Banyak Warga AS Beli Sepeda

Wakil Menteri Informasi Liberia Eugene Farghon mengatakan, pihahknya tidak berencana melakukan pengujian obat sebelum didistribusikan pekan ini.

"Ini akan dikonsumsi oleh warga Liberia dan digunakan di Liberia," ujar Farghon.

"Madagaskar adalah negara di Afrika, untuk itu, kami sebagai negara di Afrika juga akan turut mengonsumsi dan memanfaatkan obat herbal Afrika kami," sambungnya.

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina (kiri) dan dan Dr Charles Andrianjara, Direktur Institut Malagasy des Recherches Appliquees (IMRA), berbicara kepada pers dalam acara peluncuran "Jamu Covid" di Antanarivo, Senin (20/4/2020). [AFP/Rijasolo]
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina (kiri) dan dan Dr Charles Andrianjara, Direktur Institut Malagasy des Recherches Appliquees (IMRA), berbicara kepada pers dalam acara peluncuran "Jamu Covid" di Antanarivo, Senin (20/4/2020). [AFP/Rijasolo]

Direktur Studi Hukum di Presidensi Madagaskar, Marie Michelle Sahondrarimalala mengatakan, obat herbal ini dapat dipasarkan. Pun negaranya telah menerima sejumlah pesanan dair negara-negara lain.

"Madagaskar telah menerima pesanan dari ototoritas negara di negara lain, dan juga menerima (pesanan) dari orang-orang secara pribadi," ujar Sahondrarimalala, Rabu (6/5).

Baca Juga: MAKI: Buronan Nurhadi Sepekan Tukar Dolar Capai Rp3 Miliar di Money Changer

Kepala negara-negara di Afrika lain juga disebutkan melakukan pesanan untuk obat herbal berbentuk minuman ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI