Tak Diizinkan Makan di McD, Perempuan Ini Ngamuk dan Tembak 3 Pegawai

Sabtu, 09 Mei 2020 | 14:00 WIB
Tak Diizinkan Makan di McD, Perempuan Ini Ngamuk dan Tembak 3 Pegawai
Ilustrasi seorang perempuan memegang pistol. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengunjung restoran cepat saji McDonald's di Oklahoma menembak tiga pegawai setelah marah lantaran dirinya tidak diperbolehkan makan di area restoran, Kamis (7/5).

Area makan di McD tersebut tengah ditutup karena adanya kebijakan pembatasan sosial terkait Covid-19.

Menyadur dari Time, pelaku penembakan yang bernama Gloricia Woody ini telah ditahan oleh kepolisian setempat.

Kapten polisi Larry Withhrow mengatakan, kejadian bermula ketika Woody diminta untuk tidak menyantap makanan pesanannya di area restoran yang sedang ditutup.

Baca Juga: Lagi Asyik Selfie Ditodong Parang, Wanita Dipaksa Bugil Depan Perampok

Pegawai pun memberitahu Woody bahwa area makan tengah ditutup karena alasan keamanan terkait Covid-19, dan meminta Woody untuk meninggalkan restoran.

"Woody diminta untuk meninggalkan restoran tapi menolak," kata Withrow.

Tak terima, Woody pun kemudian terlibat perkelahian dengan seorang pegawai berusia 18 tahun.

Logo McDonald's. (Shutterstock)
Restoran McDonald's. (Shutterstock)

Sempat keluar dari area restoran setelah dipaksa oleh pegawai, sambung Withrow, perempuan ini ternyata kembali lagi dengan membawa senjata api.

Woody pun langsung melancarkan tiga tembakan di area restoran dan melukai tiga pegawai. Seorang pegawai terkena tembakan dibagian lengan, sementara dua pegawai lain terluka akibat pecahan kaca.

Baca Juga: Ini Aktivitas Warga Jerman Selama Lockdown Akibat Pandemi Covid-19

Pegawai perempuan yang sebelumnya adu jotos dengan Woody juga menderita cedera di bagian kepala.

Terkait kondisi karyawannya pasca insiden penembakan, CEO McDonald's Chris Kempczinski mengatakan bahwa para pegawai tersebut kini tengah menjalani proses pemulihan.

"Apa yang anda lihat dalam situasi ini benar-benar seperti apa yang terjadi di sebagian tempat di negara ini, terkait ketegangan pembatasan," kata Kempczinski.

"Tapi, tetap tidak ada pengecualian terhadap kekerasan terutama kekerasan akibat senjata api, aku berharap semua orang akan baik-baik saja," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI