Empat Warga Telah Meninggal Masuk Daftar Penerima Bansos, Hebohkan Pasaman

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 23:40 WIB
Empat Warga Telah Meninggal Masuk Daftar Penerima Bansos, Hebohkan Pasaman
Ilistrasi Kantor Bupati Pasaman (Foto: Covesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak empat warga Kabupaten Pasaman Sumatera Barat (Sumbar) yang sudah meninggal dunia terdaftar sebagai orang yang menerima bantuan langsung tunai (BLT).

Dilansir Covesia.com-jaringan Suara.com, persoalan tersebut membuat heboh warga, apalagi nama penerima yang sudah meninggal tersebut beredar di media sosial (medsos) Facebook. Nama tersebut diunggah seorang pengguna Facebook dengan akun Wania Fitriani.

Menanggapi kehebohan tersebut Kepala Dinas Sosial Pasaman Amdarisman ketika dikonfirmasi Covesia.com, mengakui fakta tersebut.

"Kalau data BLT dari Kemensos pusat memang demikian. Sebab data penerima dan jumlah dananya itu sudah langsung dikirim oleh Kemensos pusat ke pemerintah Kabupaten Pasaman. Ini mungkin kelemahan data dari Pusdatin Kemensos yang masih memakai data penduduk yang lama dan tidak terbaru," katanya, Jumat (8/5/2020).

Baca Juga: Anggota DPRD Gresik Dapat BLT, Ngabalin Akui Data Bantuan Corona Berantakan

Amdarisman menyebut, dari data itu ada beberapa kategori data salah yang ditemukan pihaknya di lapangan.

"Ada data penerima yang sudah meninggal dunia, data ganda, dan bahkan penerima tidak ditempat (pindah). Kemudian KK berbeda dengan NIK yang sama dan sebaliknya NIK berbeda dengan KK yang sama. Data yang salah seperti Itulah yang kami sandingkan sampai disini untuk dibersihkan dan dikirim kembali ke pusat untuk tidak disalurkan," tambahnya.

Lebih lanjut, ia meminta kepada masyarakat agar tidak perlu resah dengan adanya data penerima yang salah tersebut.

"Data yang salah seperti itu tidak akan disalurkan dana BLT nya dan otomatis dikembalikan ke pusat. Semua petugas penyalur seperti pihak pos maupun Bank yang menjadi mitra sudah memahami mekanisme tersebut. Jadi tidak perlu dibesark-besarkan," katanya.

Andarisman juga menyampaikan, jika masalah tersebut tidak hanya dialami Kabupaten Pasaman saja dalam proses penyaluran dana BLT.

Baca Juga: Menko PMK Bersitegang dengan Anies Gara-gara Data Penerima Bansos Covid-19

"Masalah serupa juga dialami oleh kabupaten/kota lain di Indonesia. Makanya petugas kita bersama Disdukcapil Pasaman sangat selektif dan hati-hati dalam penyaluran setiap Bansos agar tidak tumpang tindih," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI