Politikus hingga Seleb, 7 Tipe Orang yang Sebar Hoaks saat Pandemi Corona

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 17:49 WIB
Politikus hingga Seleb, 7 Tipe Orang yang Sebar Hoaks saat Pandemi Corona
Konten hoaks garam bisa melawan corona.(Jalahoaks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teori konspirasi, misinformasi, dan spekulasi tentang virus corona telah membanjiri media sosial. Tetapi siapa yang memulai desas-desus ini? Dan siapa yang menyebarkannya?

Kami telah menyelidiki ratusan cerita yang menyesatkan selama pandemi ini.

Hal ini memberi kami gambaran tentang siapa orang yang ada di belakang informasi yang salah - dan apa yang memotivasi mereka. Berikut adalah tujuh jenis orang yang memulai dan menyebarkan kebohongan:

Mengapa orang pintar dan terdidik percaya mitos seputar virus corona? Google blokir 18 juta email hoaks tentang virus corona setiap hari Mitos-mitos 'pengobatan' virus corona yang harus dihindari Virus corona dalam teori konspirasi dan hoaks: Video sup kelelawar, senjata biologi rahasia, hingga tim mata-mata Joker

Baca Juga: Harta Diciduk usai Sebar Hoaks Maruf Amin Tertular Corona ke Grup FB Jokowi

Anda mungkin berharap tidak ada orang yang akan tertipu oleh voice note WhatsApp yang beredar, yang mengklaim pemerintah sedang memasak lasagna raksasa di stadion Wembley untuk memberi makan warga London. Tetapi beberapa orang tidak mengira itu adalah lelucon.

Ada pula orang iseng yang membuat tangkapan layar palsu, yang isinya pemerintah akan mendenda si penerima pesan karena terlalu sering meninggalkan rumah. Pembuat pesan palsu berpikir akan lucu untuk menakut-nakuti orang yang melanggar aturan lockdown.

Setelah mendorong pengikut akun media sosialnya membagikan pesan palsu itu di Instagram, pesan itu sampai ke grup Facebook lokal dan direspons oleh warga yang khawatir.

"Saya benar-benar tidak ingin membuat panik," kata orang iseng, yang tidak mau nama aslinya disebut itu.

"Tetapi jika mereka percaya tangkapan layar di media sosial, mereka benar-benar perlu mengevaluasi kembali cara mereka mengkonsumsi informasi di internet."

Baca Juga: Sebar Hoaks Wapres Ma'ruf Amin Terpapar Corona, Pria Bali Diciduk Polisi

Penipu

Pesan palsu lain seakan-akan dikirim oleh pemerintah atau dewan lokal. Pesan semacam itu dibuat oleh penipu yang mencari uang dari pandemi.

Salah satu penipuan yang diselidiki oleh organisasi Full Fact pada bulan Maret adalah pesan yang menyebut pemerintah menawarkan kelonggaran cicilan dan meminta rincian bank mereka.

Foto teks penipuan dibagikan di Facebook. Karena diedarkan melalui pesan teks, sulit untuk mengetahui siapa yang berada di balik penipuan itu.

Para penipu mulai menggunakan berita palsu tentang virus untuk menghasilkan uang sejak awal Februari, dengan email yang mengatakan orang-orang dapat "mengklik tinjauan mengenai cara penyembuhan Covid-19" atau mereka berhak atas pengembalian pajak karena wabah.

Politisi

Informasi yang salah tidak hanya datang dari internet.

Pekan lalu Presiden Donald Trump mempertanyakan apakah mengekspos tubuh pasien dengan sinar UV atau menyuntikkan disinfektan ke tubuh mereka dapat membantu pengobatan virus corona. Dia berspekulasi dan mengambil fakta di luar konteks.

Trump kemudian mengklaim komentar itu sarkastik. Tetapi itu tidak menghentikan orang-orang menelepon hotline AS untuk bertanya apa mereka bisa menyembuhkan diri dengan disinfektan.

Namun, informasi keliru tak hanya disebarkan Presiden AS.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri China menyebut Covid-19 mungkin dibawa ke Wuhan oleh Angkatan Darat AS.

Teori konspirasi tentang wabah ini dibahas pada jam tayang utama di TV pemerintah Rusia, dan oleh akun Twitter pro-Kremlin.

Orang yang percaya teori konspirasi

Semua ketidakpastian tentang virus corona membuat teori konspirasi berkembang biak.

Sebuah pesan keliru tentang bagaimana sukarelawan yang berpartisipasi dalam uji coba vaksin di Inggris meninggal dunia menyebar luas dan menyebabkan resistensi terhadap vaksin. Padahal berita itu fiksi.

Wawancara dengan David Icke, orang yang kerap menyebarkan teori konspirasi di Inggris, yang tayang di YouTube juga menyebar klaim keliru bahwa 5G ada kaitannya dengan virus corona. Wawancara itu kemudian dihapus oleh Youtube.

Icke sempat muncul di stasiun TV London, tayangan yang kemudian diputuskan melanggar standar penyiaran Inggris.

Halaman Facebook-nya kemudian juga dihapus oleh Facebook karena dianggap memberikan "informasi kesehatan yang salah yang dapat menyebabkan kerusakan fisik".

Teori konspirasi telah menyebabkan perusakan pada sejumlah tiang 5G.

'Orang dalam'

Kadang-kadang informasi yang salah tampaknya berasal dari sumber yang dapat dipercaya - seperti dokter, profesor atau pekerja rumah sakit.

Tetapi sering kali "orang dalam" itu tidak memberikan informasi tepat.

Seorang wanita dari Crawley di West Sussex adalah warga yang merekam suara panik yang memprediksi - tanpa dasar - jumlah korban jiwa penderita Covid-19 yang muda dan sehat.

Dia mengaku mendapat informasi itu melalui pekerjaannya di layanan ambulans.

Dia tidak menanggapi ketika diminta untuk membuktikan bahwa ia benar-benar tenaga kesehatan. Jadi kita tidak tahu apakah dia benar-benar seorang tenaga kesehatan.

Tetapi kita tahu bahwa isi rekaman suaranya itu tidak berdasar.

Anggota keluarga

Rekaman suara yang mengkhawatirkan itu viral karena memicu kekhawatiran dan orang-orang, yang kemudian membagikan pesan itu ke teman dan keluarga mereka.

Itu termasuk Danielle Baker, ibu empat anak dari Essex, yang meneruskan pesan di Facebook messenger dengan membubuhi catatan, "kalau-kalau itu benar".

"Awalnya saya waspada karena rekaman itu dikirim dari seorang wanita yang saya tidak tahu," katanya.

"Saya meneruskan pesan itu karena saya dan saudara perempuan saya memiliki bayi yang seumuran dan juga seorang anak lainnya. Kita semua memiliki risiko tinggi dalam rumah."

Mereka berusaha membantu orang lain dan berpikir apa yang mereka lakukan benar.

Tapi, tentu saja, itu tidak membuat pesan yang mereka sampaikan benar.

Selebritas

Bukan hanya ibu atau paman Anda. Selebritas turut membantu menyebarkan informasi tidak benar.

Penyanyi M.I.A. dan aktor Woody Harrelson ikut menyebarkan informasi bahwa 5G ada hubungannya dengan virus corona pada ratusan ribu pengikut mereka di media sosial.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh Reuters Institute menemukan selebritas memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi yang salah secara daring.

Beberapa bahkan memiliki platform besar di media tradisional.

Eamonn Holmes dikritik karena membagikan teori konspirasi tentang 5G di ITV This Morning, Inggris.

"Apa yang tidak saya terima adalah media arus utama segera menganggap apa yang saya katakan tidak benar ketika mereka tidak tahu apakah memang informasi itu tidak benar," katanya.

Holmes kemudian meminta maaf dan regulator penyiaran Inggris, Ofcom, "mengeluarkan panduan" untuk ITV, dan menganggap komentar Holmes 'tidak bijaksana'.

Ikuti kami di Twitter@BBCtrendingatau di Facebook.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI