Pesan palsu lain seakan-akan dikirim oleh pemerintah atau dewan lokal. Pesan semacam itu dibuat oleh penipu yang mencari uang dari pandemi.
Salah satu penipuan yang diselidiki oleh organisasi Full Fact pada bulan Maret adalah pesan yang menyebut pemerintah menawarkan kelonggaran cicilan dan meminta rincian bank mereka.
Foto teks penipuan dibagikan di Facebook. Karena diedarkan melalui pesan teks, sulit untuk mengetahui siapa yang berada di balik penipuan itu.
Para penipu mulai menggunakan berita palsu tentang virus untuk menghasilkan uang sejak awal Februari, dengan email yang mengatakan orang-orang dapat "mengklik tinjauan mengenai cara penyembuhan Covid-19" atau mereka berhak atas pengembalian pajak karena wabah.
Baca Juga: Harta Diciduk usai Sebar Hoaks Maruf Amin Tertular Corona ke Grup FB Jokowi
Politisi
Informasi yang salah tidak hanya datang dari internet.
Pekan lalu Presiden Donald Trump mempertanyakan apakah mengekspos tubuh pasien dengan sinar UV atau menyuntikkan disinfektan ke tubuh mereka dapat membantu pengobatan virus corona. Dia berspekulasi dan mengambil fakta di luar konteks.
Trump kemudian mengklaim komentar itu sarkastik. Tetapi itu tidak menghentikan orang-orang menelepon hotline AS untuk bertanya apa mereka bisa menyembuhkan diri dengan disinfektan.
Namun, informasi keliru tak hanya disebarkan Presiden AS.
Baca Juga: Sebar Hoaks Wapres Ma'ruf Amin Terpapar Corona, Pria Bali Diciduk Polisi
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China menyebut Covid-19 mungkin dibawa ke Wuhan oleh Angkatan Darat AS.