Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pendistribusian bantuan sosial non-reguler atau bantuan khusus bagi warga yang terdampak pandemi Virus Corona atau Covid-19 diberikan dalam enam tahap penyaluran.
Menteri Sosial Juliari P Batubara menjelaskan, enam tahap penyaluran tersebut meliputi empat kali penyaluran dalam bentuk sembako dan dua kali penyaluran dalam bentuk beras
"Presiden memerintahkan agar untuk bansos sembako Jabodetabek ini dari enam kali tahapan penyaluran, itu dibagi empat penyaluran dalam bentuk paket sembako dan dua kali penyaluran dalam bentuk beras. Yang beras ini dilakukan ditugasi adalah bulog. Sehingga nanti ada yang empat tahap dengan sembako dua tahap dengan Bulog," ujar Juliari dalam jumpa pers melalui virtual, Jumat (8/5/2020)
Juliari menuturkan, bansos untuk wilayah Jabodetabek yakni diberikan DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan sebagian Kabupaten Bogor dan sebagian Kota Bogor.
Baca Juga: Tak Diproses Hukum, Oknum RT Pemotong Dana Bansos Hanya Dipecat
Untuk DKI Jakarta, kata Juliari, dengan target 1,3 Juta KK dan 600 ribu KK untuk Bodetabek. Bansos tersebut akan diberikan selama tiga bulan dengan nilai manfaat sebesar Rp 600 ribu per bulan per keluarga selama dua minggu sekali.
"Selama tiga bulan dengan nilai satu bulan per keluarga penerima manfaat adalah Rp 600 ribu dengan penyalurannya adalah dua minggu sekali. Jadi setiap penyaluran itu nilainya Rp 300 ribu paketnya. Jadi Rp 300 ribu, kemudian dapat lagi Rp 300 ribu, sehingga total Rp 600 ribu dalam sebulan kali tiga bulan," tutur dia.
Tak hanya itu, pada tahap pertama, kata Juliari, sudah mendistribusikan pemberian bansos sembako bagi warga DKI Jakarta. Sementara untuk warga Bodetabek, pemberian bansos sembako akan dimulai pada Jumat (8/5/2020).
"Tahap pertama, kita sudah selesaikan beberapa hari yang lalu untuk Jakarta, sudah selesai semua. Dan hari ini, kita mulai untuk Bodetabek untuk 600 ribu KK dengan mekanisme yang sama pula, yaitu dua kali penyaluran per bulan dan indeks Rp 600 ribu per bulan," ucap Juliari.
Lebih lanjut, Juliari menyebut penyaluran bansos berbentuk beras oleh Bulog sudah mulai dilakukan di DKI Jakarta. Pasalnya bansos berbentuk beras sudah disalurkan di DKI.
Baca Juga: Sangkal Ucapan Anak Buah, Anies Klaim Bansos Corona Tidak Dadakan
"Saat ini, DKI baru masuk untuk bansos berbentuk beras, kemarin dengan sembako, sekarang dengan beras Bulog. Kementerian Sosial dengan Bulog sudah menyepakati bagaimana pembagian tahapannya. Sehingga nanti bisa total enam tahapan penyaluran," katanya.