Cari Sinyal Untuk Kuliah Online, Rudi Tewas Terjatuh dari Menara Masjid

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 14:49 WIB
Cari Sinyal Untuk Kuliah Online, Rudi Tewas Terjatuh dari Menara Masjid
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang mahasiswa bernama Rudi Salam yang berasal dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dikabarkan meninggal dunia setelah terjatuh dari menara masjid.

Dilansir dari Terkini.id (jaringan Suara.com), Rudi yang beralamat di Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, berusaha mencari sinyal demi mendapatkan akses internet bagi keperluan kuliah online atau daring.

Di mana diketahui, sejak pandemi virus corona mewabah, pelajar dan mahasiswa diharuskan belajar dari rumah atau melakukan pembelajaran secara online karena sekolah dan kampus ditutup.

Diduga, akibat balok dan atap menara masjid yang rapuh terinjak almarhum Rudi, ia terjatuh hingga meninggal dunia. Rudi diketahui menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (6/5/2020).

Baca Juga: Susah Sinyal, Mahasiswa Nekat Naik Gunung Demi Bisa Kuliah Online

Rudi Salam dikabarkan sebagai mahasiswa di salah satu kampus di Kota Makassar. Di mana sinyal internet untuk keperluan dirinya belajar secara online dari rumah tidak memadai.

Kerabat Rudi yang tinggal bersama di Tana Ejaya, Sinjai menuturkan bahwa Rudi menjalani aktivitas belajar daring.

Sementara di rumah, sinyal telepon untuk akses internet tidak memadai. Sehingga Rudi berinisiatif untuk memanjat menara masjid yang mengakibatkan terjatuh.

Ismail Suardi Wekke, Ketua Forum Dosen Indonesia (FDI) Papua Barat menyampaikan duka cita dan bela sungkawa atas berita lelayu tersebut.

Menurut Ismail, bahwa sinyal telepon dengan akses internet tidak merata di seluruh tanah air.

Baca Juga: Kuliah Online saat Corona Picu Ketimpangan Akses Bagi Mahasiswa Miskin

“Perlu ditambahkan formula khusus, sehingga belajar dari rumah tetap bisa dilaksanakan,” kata Ismail yang juga dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong.

“Saatnya, untuk mendiskusikan kembali teknik dan metode pembelajaran dari rumah. Tidak saja dengan daring. Memungkinkan untuk pembelajaran melalui televisi sebagaimana sudah dilakukan kemendikbud dan TVRI,” terang Ismail.

Sementara itu, Ismail juga mengajukan alternatif untuk menggandeng Universitas Terbuka, dan juga RRI. Ismail memandang bahwa baik Universitas Terbuka maupun RRI sudah memiliki perangkat untuk pembelajaran jarak jauh.

“Universitas Terbuka memiliki keunggulan dalam hal modul. Sementara RRI memiliki keunggulan akses yang luas di seluruh Indonesia. Atau bahkan radio komunitas,” tambah Ismail.

“Jangan sampai kembali jatuh korban hanya karen ketiadaan infrastruktur pembelajaran daring,” imbuh Ismail.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI