Permalukan China, Senat AS Mau Ganti Nama Jalan di Washington Jadi Wenliang

Jum'at, 08 Mei 2020 | 14:44 WIB
Permalukan China, Senat AS Mau Ganti Nama Jalan di Washington Jadi Wenliang
Sebuah kenangan untuk Dr Li Wenliang di Universitas California.[AFP/Mark RALSTON]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senat Amerika Serikat mengusulkan mengganti nama jalan di depan kantor kedutaan besar China di ibu kota negara Pakde Sam tersebut, Washington DC.

Senator Tom Cotton, seperti diberitakan Channel News Asia, mengusulkan nama Jalan International Place di sekitar kedubes China menjadi Jalan Dr Li Wenliang.

Dokter Li Wenliang adalah orang yang kali pertama menyebar informasi adanya virus corona covid-19 di dunia. Belakangan, Li Wenliang wafat karena terinfeksi virus corona.

Usulan Tom Cotton yang dilontarkan pada hari Kamis (7/5/2020) itu turut didukung oleh senator lainnya, Marco Rubio.

Baca Juga: Tesla Kembali Hentikan Aktivitas Pabriknya di China, Kurang Suku Cadang?

Menurut Tom, pergantian nama jalan itu untuk membuat malu China. Sebab, ia mengklaim China bertanggung jawab atas kelalaian mencegah lebih awal virus tersebut agar tak menyebar ke banyak negara.

"Kami akan memastikan nama Li Wenliang tidak pernah dilupakan, dengan menempatkannya secara permanen di depan kedutaan negara yang bertanggung jawab atas kematian yang dicoba dicegah oleh Dr Li," ujar Senator Tom Cotton.

Li Wenliang adalah salah satu dokter yang membagikan sebuah unggahan di media sosial pada bulan Desember yang memperingatkan bahwa virus corona telah menyebar di Wuhan.

Dia ditegur oleh polisi dan diminta menandatangani pernyataan yang berjanji tidak akan melakukan "tindakan melanggar hukum" lagi.

Belakangan, bulan Februari 2020, Dokter Li Wenliang dilaporkan meninggal dunia karena terpapar virus covid-19.

Baca Juga: ABK WNI di Kapal China Dibuang ke Laut, GP Ansor: Tindakan Biadap!

Jauh sebelum ada virus corona, anggota Senat AS juga pernah mengusulkan mengganti nama satu jalan menjadi Liu Xiaobo, penulis pemenang Hadiah Nobel yang dipenjara setelah menyerukan reformasi di China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI