Suara.com - Beredar klaim yang menyebutkan bahwa banyak umat islam di Arab Saudi yang murtad akibat wabah virus corona baru atau covid-19.
Klaim tersebut muncul dalam sebuah unggahan video YouTube berjudul "Massyaallah pembukaan gereja di Makkah".
Video itu kemudian dibagikan ulang oleh pemilik akun Facebook Rustam Bolaang belum lama ini.
Dalam unggahannya, akun tersebut menyertakan narasi berbunyi:
Baca Juga: Masih Dibayangi Pandemi, Ford Bakal Buka Gembok Pabrik 10 Hari Lagi
"Puji Tuhan, setelah adanya virus Covid-19, Umat Islam Arab banyak yang murtad".
Lantas benarkah umat islam di Arab banyak yang murtad karena covid-19?
Penjelasan
Hasil penelusuran turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim tersebut dipastikan tidak benar.
Sebabnya, sumber menuliskan narasi dengan menyertakan video yang salah dan tidak ada kaitannya dengan wabah virus corona.
Baca Juga: Merasa Lebih Lelah saat WFH? Ini 4 Sebabnya!
Video berjudul "Massyaallah pembukaan gereja di Makkah" ternyata bukan menampilkan kejadian di Makkah melainkan di Abu Dhabi.
Video tersebut menggambarkan sebuah acara di Gereja St Anthony Coptic Orthodox Cathedral di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Bahkan sempat dibagikan oleh sejumlah situs berbahasa Arab seperti kanal YouTube Emirates News Agency.
Media tersebut menamai video itu dengan judul yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Gereja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi Menghargai Emirates Tengah".
Begitu juga dengan media albayan.ae yang sempat menerbitkan pemberitaan mengenai acara serupa.
Kala itu, albayan.ae memuat pemberitaan berbahasa Arab yang apabila diterjemahkan menjadi, "Gereja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi menghargai metodologi negara tengah. Nahyan bin Mubarak: UEA adalah model konsistensi dan perdamaian".
Kesimpulan
Klaim yang menyebut banyak muslim di Arab banyak yang murtad karena corona adalah hoaks atau palsu.
Faktanya tidak ada kaitan antara narasi dan video yang dibagikan oleh sumber. Maka dari itu, unggahan tersebut masuk dalam kategori False Context.