Mewek saat Diciduk, Preman Pengancam Polisi Positif Ganja, Inex dan Sabu

Jum'at, 08 Mei 2020 | 07:00 WIB
Mewek saat Diciduk, Preman Pengancam Polisi Positif Ganja, Inex dan Sabu
Tersangka pengancam polisi dan pelaku pungutan liar, JMD. (ANTARA/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tersangka pungutan liar terhadap awak truk di Jalan Sei Belumai, Desa Tanjung Morawa dan pengancam anggota kepolisian setempat, Aipda Rikon Manik, berinisial JMD, positif pengguna narkoba, kata Kepala Polresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi.

"Tersangka terbukti narkoba setelah petugas kepolisian melakukan pengecekan terhadap urine tersangka melalui alat Rapid Diagnostik Test," ujar Yemi, di Deli Serdang, Kamis.

Ia mengatakan, tersangka positif menggunakan Amphetamine (sabu-sabu), Metamfetamin (inex), dan Tetrahidrocanabinol (ganja).

"Tersangka melakukan pungutan liar itu, untuk mencari dana membeli narkoba," katanya.

Baca Juga: Tarif Rp 500 Ribu Bisa Lolos Mudik, Jurus Sopir Travel Gelap Kelabui Polisi

Peristiwa pengancaman terhadap anggota Polsek Tanjung Morawa terjadi pada Rabu (6/5), sekira pukul 14.00 WIB.

Saat itu, Wakapolsek Tanjung Morawa memerintahkan Aipda Rikon Manik melancarkan arus lalu lintas truk di Jalan Sei Blumai Dusun V, Desa Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, karena banyak yang disetop pelaku yang juga melakukan pungutan liar.

Ketika melihat Aipda Rikon Manik mendatangi lokasi untuk melaksanakan perintah pimpinan itu, tersangka melakukan tindakan tidak terpuji terhadap petugas.

Aipda Rikon Manik kemudian membuat pengaduan ke Polresta Deli Serdang dengan bukti video yang juga viral di media sosial.

Personel Satuan Reskrim Polresta Deli Serdang kemudian melakukan penangkapan terhadap JMD. 

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Anies Tak Sanggup Lagi Biayai Bansos Corona di DKI

Sejak ditangkap, muncul sebuah video rekaman pelaku dalam kondisi tangan terborgol. Dalam rekaman video, pelaku hanya bisa menunduk dan berkata-kata dengan suara pelan.

Sorot matanya redup seperti ketakutan. Dia meminta maaf kepada polisi seluruh Indonesia.

“Seluruh polisi Indonesia minta maaf aku,” katanya sembari menangis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI