Dilema Pengungsi Suriah: Lebih Takut Kelaparan daripada Corona

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 05:05 WIB
Dilema Pengungsi Suriah: Lebih Takut Kelaparan daripada Corona
Sejumlah pengungsi Suriah tengah membuat roti di sebuah kamp pengungsian di Bar Elias, Lembah Bekaa, Lebanon. Foto diambil pada 26 Januari 2016. [AFP/Hassan Jarrah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak delapan tenda darurat didirikan para pengungsi asal Suriah di desa kecil Bar Elias, Lebanon. Mereka terpaksa harus mengungsi karena perang saudara di Suriah.

Kamp pengungsian tersebut diberi nama Medyen, diambil dari pendirinya Medyen Al-Ahmed. Ada sembilan keluarga yang tinggal di sini yang semuanya berasal dari Distrik Homs, Suriah.

"Kami tinggal sembilan orang di satu tenda," kata Mehdyen al-Ahmed, 43 tahun, dikutip dari DW—jaringan Suara.com—Jumat (8/5/2020).

Selain keluarganya sendiri, Medyen juga harus mengurus keluarga saudara perempuannya, yang kehilangan suaminya dalam Perang Suriah.

Baca Juga: Viral Foto Bupati Kuansing Salatkan Jenazah PDP Tanpa Kenakan APD Lengkap

Di Suriah, Medyen Al-Ahmed punya usaha dagang. Namun perang menghancurkan segalanya.

Karena khawatir dengan keselamatan keluarga, terutama anak-anaknya, mereka mengungsi ke Lebanon.

Pengungsi Suriah tengah berjemur setelah badai menerjang kamp pengungsian mereka di Bar Elias, Lembah Bekaa, Lebanon. Foto diambil pada 26 Januari 2016. [AFP/Hassan Jarrah]
Pengungsi Suriah tengah berjemur setelah badai menerjang kamp pengungsian mereka di Bar Elias, Lembah Bekaa, Lebanon. Foto diambil pada 26 Januari 2016. [AFP/Hassan Jarrah]

Tidak Ada Pekerjaan, Tidak Ada Sekolah

Tiba di Lebanon, Medyen Al-Ahmed bekerja sebagai tenaga bantuan di organisasi bantuan pengungsi.

Dengan sponsor dari Jerman, dia lalu mendirikan sekolah kecil untuk anak-anak pengungsi di tempat penampungan pengungsi.

Baca Juga: Miris! Dampak Pandemi, Asep dan Putranya Hidup dari Belas Kasihan Tetangga

Sekarang, sekolah itu sudah punya bangunan dua tingkat di luar kamp.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI