Pemerintah Harus Ajak Interpol Usut Kapal China yang Buang Jasad ABK WNI

Kamis, 07 Mei 2020 | 19:36 WIB
Pemerintah Harus Ajak Interpol Usut Kapal China yang Buang Jasad ABK WNI
Jasad salah satu abk wni di kapal longxing. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Hikmahanto Juwana ikut buka suara terkait tiga Anak Buah Kapal (ABK) di Kapal Longxing 629 China yang meninggal dunia dan jasadnya dilarung ke laut lepas. Hikmahanto menilai pemerintah Indonesia harus memberikan perlindungan serta meminta negara-negara terkait hingga Interpol untuk melakukan investigasi terhadap kapal tersebut.

Selain soal meninggalnya tiga ABK tersebut, publik pun mengetahui perlakuan pihak kapal terhadap 14 ABK lainnya yang kini terlantar di Busan, Korea Selatan. Hikmahanto menuturkan kalau pemerintah mesti melakukan sejumlah langkah untuk melindungi segala hak ABK.

"Saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai upaya terhadap ABK WNI tersebut. Ada sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia," kata Hikmahanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/5/2020).

Hikmahanto mengatakan untuk yang pertama perwakilan Indonesia di negara ginseng itu memiliki tugas melindungi ABK.

Baca Juga: Kronologi Jenazah ABK WNI di Kapal Ikan China Dibuang ke Laut

Kemudian, perwakilan Indonesia di Korsel perlu meminta kepolisian setempat untuk melakukan investigasi atas dugaan pelanggaran pidana atau Hak Asasi Manusia (HAM).

"Kepolisian yang berwenang adalah kepolisian Korsel meski kapal tersebut berbedera China. Hal ini karena kapal tersebut berada di wilayah kedaulatan negara Korsel," ujarnya.

Kemudian Hikmahanto juga mengatakan kalau Pemerintah Indonesia perlu melakukan kerja sama dengan Interpol, Korsel dan juga China untuk menginvestigasi terkait cara pelarungan jasad ABK.

Menurutnya investigasi tersebut bisa dilakukan untuk mengetahui apakah pelarungan yang dilakukan itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak.

Kalau dilihat dari video yang sempat viral, sejumlah ABK China melakukan ritual untuk mendoakan jasad ABK sebelum dilarungkan.

Baca Juga: RI Minta Korsel Investigasi Kapal China yang Buang Jenazah ABK WNI ke Laut

"Mendoakan jasad bisa diartikan tidak ada kesemena-menaan untuk melakukan penghanyutan jenazah oleh ABK kapal nelayan berbendera China tersebut," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI