Jucy mencoba untuk menjalankan peran mereka. Beberapa van mereka yang besar yang dilengkapi dengan toilet dan ruang mandi digunakan sebagai rumah isolasi bagi beberapa orang yang tak punya tempat untuk mengkarantina diri.
Perusahaan ini juga menggunakan mobil mereka sebagai layanan pengantar makanan.
Ketika berita pencurian mobil ini menjadi berita, terjadi gelombang dukungan.
Masyarakat berada di belakang Jucy, kata Ruddenklau dari Jucy.
Baca Juga: Kronologi Jenazah ABK WNI di Kapal Ikan China Dibuang ke Laut
Perusahaan ini mendapat papan iklan gratis dan mengumumkan mobil mereka dicuri. Warga memberi tahu polisi ketika mereka mencurigai iklan mobil dijual kelewat murah di media daring.
'Polisi dan masyarakat sangat luar biasa'Pada akhirnya, karantina yang menyebabkan terjadinya pencurian, juga menyediakan jalan keluar bagi pencurian itu.
Kata polisi, keadaan Selandia Baru yang sangat tenang sangat memudahkan untuk melacak mobil-mobil tersebut dan para pencurinya.
Satu demi satu, mobil-mobil itu terlacak dan dikembalikan ke Jucy. Sejauh ini sudah ada 85 mobil yang kembali, dan 29 orang ditangkap terkait pembobolan tersebut.
Kebanyakan dari mereka terkait dengan geng setempat, kta polisi. Pembobol itu juga tampaknya tidak terencana dengan baik, dan para pencuri tidak memikirkan dengan baik rencana pencurian mereka.
Baca Juga: Pamer Motor Kustom, Potret Evan Dimas Ini Bikin Jomblo Pada Iri
Jucy mendapat kejutan tetapi mobil-mobil mereka kembali dan siap berbisnis lagi sekiranya karantina dicabut.