Suara.com - Kebocoran gas dilaporkan terjadi di sebuah pabrik kimia di India bagian timur. Kejadian tersebut merenggut korban jiwa dan ribuan terluka.
Menurut pihak berwenang dilansir dari AFP, setidaknya enam orang tewas dan 1.000 dirawat di rumah sakit setelah kebocoran gas di sebuah pabrik kimia di India timur pada hari Kamis (07/05). Akibat kebocoran tersebut menyebabkan para korban tak sadarkan diri dan terbaring di jalan-jalan
Gas tersebut keluar dari tank-tank di sebuah kompleks milik LG Chem Korea Selatan yang telah menangguhkan operasinya karena lockdown sebagai penanganan COVID-19 India.
Rekaman di saluran televisi India menunjukkan orang-orang, termasuk wanita dan anak-anak, berbaring di jalan-jalan Visakhapatnam, sebuah kota pelabuhan industri di negara bagian Andhra Pradesh.
Baca Juga: Kerja Keras Jaga Masa Lockdown, Ratusan Polisi India Malah Kena Corona
Komisaris polisi setempat, RK Meena mengatakan enam orang telah dikonfirmasi meninggal dunia.
Menurut B K Naik, koordinator rumah sakit setempat, sekitar 1.000 orang telah dilarikan ke rumah sakit yang berbeda. Dan masih banyak orang lain dikhawatirkan tidak sadar di rumah mereka.
"Ada orang yang sedang tidur. Kami sedang berupaya membawa orang ke rumah sakit. Mereka membutuhkan oksigenasi dan udara segar." kata Naik kepada AFP.
Foto-foto yang diambil oleh AFP di Rumah Sakit King George di kota tersebut memperlihatkan terdapat dua atau tiga pasien di satu tempat tidur, banyak dari mereka anak-anak, dan tidak sadarkan diri.
"Saya berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua orang di Visakhapatnam," tulis Perdana Menteri Narendra Modi di akun Twitter-nya.
Baca Juga: 286 WNI Jemaah Tabligh Ditahan Kepolisian India
Pabrik yang dioperasikan oleh LG Polymers, adalah anak perusahaan dari LG Chem yang terletak di pinggiran Visakhapatnam. Kota tersebut dihuni oleh sekitar lima juta orang.
Pihak LG Chem mengeluarkan pernyataan di Korea Selatan pada Kamis (07/05) pagi yang mengindikasikan gas telah berhenti bocor dari pabrik.
"Situasi kebocoran gas sekarang terkendali dan kami sedang mencoba semua cara untuk menyediakan perawatan bagi mereka yang menderita akibat menghirup gas yang bocor," tulis pernyataan LG Chem.
Menurut Swaroop Rani, asisten komisaris polisi Visakhapatnam, pabrik tersebut dibiarkan tidak beroperasi karena dalam rangka lockdown COVID-19.
"Pabrik (Gas) ditinggalkan di sana karena lockdown. Itu menyebabkan reaksi kimia dan panas diproduksi di dalam tangki, dan menyebabkan kebocoran gas bocor karena itu," kata Rani kepada AFP.
Dia mengatakan penduduk setempat mendengarkan alarm sekitar jam 3:30 pagi, mengatakan ada gas di udara dan petugas polisi bergegas ke tempat kejadian dan memperingatkan warga untuk menjauh.