Suara.com - Seorang warga di kabupaten Batang, Jawa Tengah yang bernama Wiranto mengasingkan diri ke tepi kebun usai mengetahui dirinya positif terpapar covid-19. Ia tinggal di dalam gubuk yang khusus dibuat oleh warga untuk dirinya.
Gubuk sederhana itu terbuat dari papan triplek dan beratapkan kain terpal berwarna biru. Di dalamnya ada kasur dan karpet sederhana untuk tidur.
Lokasinya berada tak jauh dari perkampungan warga, namun dipisahkan oleh aliran sungai. Untuk sampai ke gubuk tersebut, ia membangun jembatan kecil yang terbuat dari bambu sebagai akses jalan.
Meski sederhana, namun Wiranto mengaku dirinya tak keberatan tinggal di dalam gubuk selama 14 hari.
Baca Juga: Dalih Biar Irit Tagihan saat Corona, Pemprov DKI Matikan Lampu Jalan
Ia sadar bahwa virus yang ada di dalam tubuhnya bisa menular sehingga dengan sukarela memutuskan untuk tinggal di tepi kebun atas keinginannya sendiri.
"Daripada terjadi yang enggak-enggak, lebih baik saya tinggal di sini," ujarnya seraya menunjuk gubuk yang ia tinggali, seperti dikutip dari Antaranews.
Wiranto selama ini bekerja sebagai supir truk yang kerap berpergian antar provinsi. Ia dinyatakan positif COVID-19 usai terjaring razia kesehatan di pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Menurut pengakuannya, semula ia disarankan untuk melakukan karantina mandiri di sebuah gedung yang berada di pusat kota.
Namun, ia lebih memilih untuk tinggal di tepi kebun yang berada tak jauh dari kampungnya.
Baca Juga: Jumlah Ibu Hamil Makin Banyak Selama WFH karena Pandemi Corona di Sukoharjo
Atas dukungan warga, ia pun akhirnya dibuatkan gubuk kecil sederhana untuk dia tinggal selama masa isolasi 14 hari.
Sementara itu, terkait kondisi kesehatannya, pria tersebut mengaku sehat bugar dan tidak menunjukkan gejala COVID-19 seperti batuk atau demam.