Geger Aplikasi Raqib Atid, Malaikat Online Pencatat Dosa dan Pahala

Kamis, 07 Mei 2020 | 15:25 WIB
Geger Aplikasi Raqib Atid, Malaikat Online Pencatat Dosa dan Pahala
Aplikasi Raqib Atid. (Google Play Store)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada bulan Ramadan ini, publik digegerkan dengan kemunculan aplikasi bernama Raqib Atid yang disebut-sebut serupa dengan "malaikat online" karena bisa mencatat pahala dan dosa manusia.

Aplikasi Raqib Atid pertama kali muncul di playstore smartphone android pada 28 April 2020.

Kemunculannya pun seketika menjadi perbincangan khalayak. Apalagi diketahui bahwa pembuat aplikasi Raqib Atid adalah orang Indonesia.

Dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, pencipta aplikasi tersebut tak lain adalah Mahmud Fauzi seorang warga Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Juga: Bisnis Peyek, Ivan Gunawan Kena Tipu

Sementara pada sistem penggunaannya, aplikasi Raqib Atid meyajikan beberapa menu kepada penggunanya. Ketika diakses, pengguna akan menjumpai dua menu yakni dosa dan pahala.

Untuk menu dosa terdapat pilihan seperti mencuri, ingkar janji, ngomong kotor dan sebagainya. Sedangkan untuk menu pahala berisi kolom perbuatan baik yang meliputi baca alquran, salat, zikir dan lain-lain.

Aplikasi Raqib Atid. (Google Play Store)
Aplikasi Raqib Atid. (Google Play Store)

Setiap harinya, pengguna kemudian diminta untuk memasukkan kebaikan dan kesalahan yang telah dilakukan lewat dua menu tersebut.

Selanjutnya, seluruh data yang telah dimasukkan akan diolah menjadi angka, ringkasan atau grafik yang bisa dijadian sebagai pengingat bagi penggunanya.

Mahmud Fauzi dalam tampilan Google Play menuliskan bahwa aplikasi Raqib Atid berfungsi untuk membantu penggunanya agar menjadi pribadi lebih baik dengan mengacu pada rekam jejak kesalahan dan kebaikan yang dilakukan.

Baca Juga: Diincar Komplotan Modus Pecah Kaca, Polisi Ungkap Uang Rp80 Juta Milik Ida

Dengan mengukur kadar kebaikan dan dosa, diharapkan aplikasi Raqib Atid bisa membangun kesadaran kepada setiap orang akan perbuatan yang sudah dilakukan di hari-hari sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI