Presiden Maduro Ungkap Identitas Dua Warga AS yang Coba Lakukan Kudeta

Kamis, 07 Mei 2020 | 14:38 WIB
Presiden Maduro Ungkap Identitas Dua Warga AS yang Coba Lakukan Kudeta
Presiden Nicolas Maduro menunjukkan identitas dua orang A S yang diduga terlibat.[AFP/Marcelo Garcia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Venezuela, Nicolah Maduro mengungkapkan dua identitas warga Amerika Serikat yang ikut terlibat pada serangan bersenjata akhir pekan lalu.

Pada hari Senin (04/05) pihak berwenang Venezuela menangkap dua warga negara Amerika Serikat, Luke Denman dan Airan Berry beserta 11 lainnya yang terlibat dalam aksi tersebut.

Dilansir dari AFP, dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual pada Rabu (06/05), Presiden Maduro menunjukkan identitas berupa passport Denman dan Berry berkebangsaan Amerika Serikat.

Denman mengungkapkan pada sebuah video interogasi yang disiarkan TV Venezuela bahwa ia dan rekannya dikontrak oleh perusahaan keamanan asal Amerika Serikat, Silvercorp untuk menduduki Bandara Caracas dan membawa Presiden Nicolas Maduro ke Amerika Serikat.

Baca Juga: Militer Venezuela Tangkap Delapan Tentara Bayaran AS

Identitas dua orang A S yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan.[AFP/Marcelo Garcia]
Identitas dua orang A S yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan.[AFP/Marcelo Garcia]

"Saya membantu rakyat Venezuela mengambil kembali kendali atas negara mereka," kata Denman, mantan anggota pasukan operasi khusus, dalam video itu.

Denman mengatakan dia dan Berry dikontrak oleh Jordan Goudreau, seorang veteran militer AS yang memimpin Silvercorp, untuk melatih 50 hingga 60 rakyat Venezuela di Kolombia pada Januari.

Latihan tersebut bertujuan untuk melakukan operasi tersebut, namun berhasil digagalkan. Goudreau memasok peralatan kepada kelompok itu, kata Denman.

Denman juga mengungkapkan perusahaan tersebut bekerjasama dengan pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido untuk mengkudeta Presiden Maduro. Namun klaim tersebut dibantah oleh Guaido.

Atas kejadian tersebut, Maduro menuduh Presiden Donald Trump bertanggung jawab langsung terhadap aksi penyerangan tersebut.

Baca Juga: Penjara di Venezuela Rusuh Gegara Aturan Ketat, 17 Napi Tewas

Alat komunikasi dan identitas dua orang A S yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan.[AFP/Marcelo Garcia]
Alat komunikasi dan identitas dua orang A S yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan.[AFP/Marcelo Garcia]

"Donald Trump adalah pemimpin dari invasi ini," ujar Maduro dikutip dari Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI