Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi Mauladi, angkat bicara perihal isu rencana Amien Rais yang disebut akan membentuk partai baru. Viva menilai jika Amien serius ingin bentuk maka itu hak politiknya.
Menurut Viva, setiap warga negara Indonesia dijamin oleh Konstitusi atas hak politik dan hak untuk kebebasan dalam mengemukakan pendapat dan berkumpul.
"Jika Pak Amien Rais, seperti yang diberitakan media merencanakan akan membentuk partai politik baru, itu adalah hak politik Pak Amien Rais yang dijamin undang-undang," kata Viva kepada wartawan, Kamis (7/5/2020).
Viva menegaskan jika Amien jadi membentuk partai baru maka secara otomatis dapat dikatakan meninggalkan PAN, partai yang Amien dirikan.
Baca Juga: Putra Amien Rais, Hanafi Rais Mundur dari PAN dan DPR RI
"Pak Amien Rais adalah salah satu pendiri PAN, di samping pendiri lainnya, yaitu Amien Azis, AM Fatwa, Gunawan Muhammad, Toety Herawaty, Albert Hasibuan, Sindhunata, Faisal Basri, Putrajaya Husein, dan lainnya," ungkapnya.
Kendati begitu; Viva mengaku ragu Amien benar-benar keluar dari PAN dan membentuk partai baru. Sebab, Viva meyakini cinta Amien terhadap PAN masih terlalu besar.
"Saya pribadi meragukan jika Pak Amien akan mendirikan partai politik baru, mengingat besarnya cinta Pak Amien kepada PAN. Bahkan di beberapa hasil lembaga survei menyatakan bahwa terjadi hubungan tak terpisah antara PAN dan Amien Rais," tutupnya.
Sebelumnya juga, Putra Amien Rais, Mumtaz Rais angkat suara perihal rencana ayahnya yang akan membentuk partai baru. Menurut Mumtaz, rencana tersebut hanya emosional semata, karena Amien 'dibisiki' oleh pihak-pihak yang tak terima kekalahan pascakongres PAN di Kendari.
Mumtaz menyatakan akan tetap setia dengan PAN yang sekarang, yang disebutnya sebagai PAN asli. Ia pun mempersilakan jika memang PAN Reformasi atau PAN 'KW' dibentuk. Sebab menurutnya nantinya akan ada seleksi alam dan uji di lapangan siapa yang masih bisa konsisten dan bertahan.
Baca Juga: Amien Rais Ingatkan Pemimpin Harus Siap Dikritik Jangan Seperti Fir'aun