Siswa SMA Bacok Guru SD, Ditangkap saat Sembunyi di Hutan

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 07 Mei 2020 | 13:17 WIB
Siswa SMA Bacok Guru SD, Ditangkap saat Sembunyi di Hutan
Aparat Polsek Pulau Haruku menangkap tersangka pelaku pembunuhan guru di Negeri Hulalui Kecamatan Pulau Haruku, Senin (4/5/2020). [Humas Polresta Ambon]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siswa SMA negeri berinisial ZBN (15) membacok guru SD berinisial ES (56) di Negeri Hulaliu, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (3/5) akhir pekan lalu.

Kasubbag Humas Polresta Ambon Iptu Julkisno Kaisupy menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, awalnya dia tidur di rumah.

Saat itulah ES datang. Orangtua pelaku bangun dan menemui ES di teras rumah dan terjadi adu mulut. Pelaku ikut terbangun.

"Tak lama kemudian, ES mengeluarkan sebilah pisau dan menikam orang tua pelaku. Melihat hal tersebut, pelaku langsung menendang pisau hingga pelaku mengalami luka robek di bagian jari jempolnya," kata Julkisno seperti dikutip Suara.com dari Terasmaluku.com, Kamis (7/5/2020).

Baca Juga: Sebut Sidang Siswa Bunuh Begal Aneh, Saksi Ahli: Pasal Tak Sesuai Kronologi

Kemudian, pelaku mangambil parang dan langsung membacok korban hingga mengenai bagian telapak tangan ES.

Sementara saksi DZN (67) mengatakan, saat kejadian, saksi  tidur lalu dikagetkan oleh suara teriakan ES.

Setelah itu saksi bangun dan keluar rumah untuk melihat kejadian tersebut.

“Saksi melihat terjadi adu mulut antara korban dengan orang tua pelaku, dan pelaku ke dalam rumah mengambil sebilah parang membacok korban,” ujarnya.

Julkisno mengaku, setelah membacok guru tersebut, pelaku langsung melarikan diri ke hutan.

Baca Juga: Siswa Bunuh Adik Kelas Demi Tunda Ujian dan Rapat Wali Murid

Namun, pelaku kemudian diamankan aparat Polsek Pulau Haruku di hutan Sehutu Petuanan Negeri Kariu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.

”Pelaku sudah kita amankan dan pelaku mengalami luka robek pada bagian jari jempol kaki sebelah kiri. Ada sebanyak 20 jahitan,” kata Julkisno.

Julkisno mengatakan hingga kini belum mengetahui motif di balik peristiwa ini. Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan atas kasus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI