Kenyo Style, 'Si Api yang Tak Kunjung Padam' dari Kebon Baru

Kamis, 07 Mei 2020 | 07:00 WIB
Kenyo Style, 'Si Api yang Tak Kunjung Padam' dari Kebon Baru
Kenyo memulai praktiknya memangkas rambut di rumahnya. [Suara.com/Yosea Arga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kenyo berpikir, mengapa dalam kegiatan pangkas rambut yang terjadi hanyalah memotong rambut, merapikan gayanya, menyisir dan berulang terus. Jika demikian, pikir Kenyo, semua orang pasti bisa mencukur rambut.

"Awalnya gue nggak bisa, sama sekali gue nggak ngerti orang itu kenapa, kalau orang cukur doang kan biasa aja kan, semua orang bisa, semua orang bisa nyukur?"

Dari pertanyaan yang ada di kepala Kenyo, maka lahirlah tawaran baru berupa pijat refleksi serta bekam. Lebih dari itu, kenyo menemukan satu metode yang dia geluti hingga detik ini: pijat api.

***

Baca Juga: Cerita Kenyo si Juru Pangkas dan Pijat Refleksi Metode Api

Kenyo Style. [Suara.com/Yosea Arga]
Kenyo Style. [Suara.com/Yosea Arga]

Pukul 16.30 WIB pada jam dinding yang tergantung dibawah bingkai Mick Jagger Cs. Sapta memunyai gaya rambut baru: bagian kiri dan kanan agak tipis, menebal pada bagian tengah, agak tebal pada bagian belakang, dan poni yang hampir sejajar pada bagian depan.

Maka tibalah aksi Kenyo dengan didukung dua handuk, semprotan yang berisi spirtus bercampur air, korek, dan tentunya keahlian. Kenyo mulai menotok sejumlah titik pada tubuh Sapta. Tentunya pada satu hingga tiga titik, Sapta mengangguk kepala tanda iya ketika Kenyo bertanya, " Sakit nggak?"

Kegiatan yang dilakukan Kenyo dan Sapta sore itu terlihat menarik. Saya melihatnya seperti seorang dalang yang sedang menggerakkan wayangnya. Seperti memaikan tokoh melalui bahasa tubuh, semacam performing art, mungkin juga sebuah pertunjukan teater.

Babak selanjutnya adalah pijat dengan metode bakar. Segera Kenyo lapisi punggung Sapta dengan dua buah handuk. Sapta, saat itu sedikit membungkuk.

Kenyo raih semprotan yang berisi spirtus bercampur air. Takarannya, 90 persen spirtus, 10 persen air. Dia langsung menyemprot punggung Sapta yang beralaskan dua handuk. Kenyo seka kantong celana, mencari korek. Setelah meraihnya, Kenyo rapalkan doa. Lalu menyalakan korek, dan wuuuuuush! api membara.

Baca Juga: Kisah Kenyo, Sang Juru Cukur Rambut dan Pijat Refleksi Api di Tengah Corona

Selanjutnya, Kenyo mulai mencari titik sakit pada tubuh Sapta. Sampai bagian perut, tepatnya bagian kiri, Kenyo bertanya," Sakit nggak? Jangan pura-pura lo," ucap Kenyo sambil tertawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI