Balas Budi, Warga Irlandia Bantu Suku Indian Terdampak Covid-19

Rabu, 06 Mei 2020 | 14:16 WIB
Balas Budi, Warga Irlandia Bantu Suku Indian Terdampak Covid-19
Ilustrasi suku Indian [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Irlandia memberi sejumlah sumbangan untuk penduduk asli Amerika atau biasa disebut suku Indian yang terdampak wabah virus Corona.

Dilansir Time, bantuan dilakukan sebagai wujud balas budi kepada suku Indian yang 173 tahun lalu turut membantu warga Irlandia di tengah krisis pangan.

Pada tahun 1847, bangsa Choctaw asli Amerika mengirim 170 dolar--sekitar 5 ribu dolar Amerika Serikat dengan kurs saat ini--untuk membantu orang-orang Irlandia.

Kini, masyarakat Irlandia lewat penggalangan dana lewat GoFundMe, menyumbangkan sekitar 1m,7 juta dolar AS kepada orang-orang Navajo.

Baca Juga: Inggris Longgarkan Pembatasan Sosial, Orang Akan Diizinkan Keluar Rumah

Suku Navajo diketahui menjadi salah satu kelompok masyarakat di Amerika Serikat yang terkena dampak dahsyat Covid-19.

Setidaknya terdapat 2.373 kasus positif Corona yang menghantam wilayah suku Navajo yang berdiam di wilayah utara Arizona, Utah, dan New Mexico itu. Hingga 3 Mei, 73 orang dikabarkan meninggal.

Ilustrasi sumbangan sosial (Shutterstock).
Ilustrasi sumbangan sosial (Shutterstock).

"Dari saudara Irlandia untuk saudara Amerika kami. Karma (kebaikan) akan selalu kembali," tulis donatur James Fallon lewat laman GoFundMe, dilansir Time, Rabu (6/5/2020).

Kebaikan bangsa Choctaw pada 1847 tak pernah dilupakan masyarakat Irlandia. Pada 2017, patung sembilan bulu elang yang disebut Kindred Spirit didirikan di Bailick Park di Midlton, County Cork.

Pada 2018, Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar mengumumkan program beasiswa untuk pemuda Choctaw dengan menyebut hubungan antara kedua komunitas itu merupakan "sebuah ikatan suci".

Baca Juga: Takut Corona, Mayat Bercelana Dalam Hitam di Kolong Musala Belum Dievakuasi

"Perbuatan kebaikanmu tidak pernah, dan tidak akan pernah, dilupakan di Irlandia," kata Leo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI