AS Dibuat Geger oleh Temuan Lebah 'Pembunuh' Raksasa Asia

Rabu, 06 Mei 2020 | 11:39 WIB
AS Dibuat Geger oleh Temuan Lebah 'Pembunuh' Raksasa Asia
Ilustrasi lebah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya virus corona yang sedang menjadi ancaman di Amerika Serikat, namun juga kedatangan 'tamu baru' yakni lebih raksasa Asia.

Lebah ini memiliki tubuh berukuran lebih dari dua inci atau sekitar 5 cm dari lebah biasa dan disematkan sebagai lebah terbesar di dunia.

Lebah raksasa tersebut membuat geger petani di Amerika Serikat karena serangannya yang mematikan lebah mereka. Lebah raksasa ini membunuh dengan cara mencabik-cabik kepala mangsanya.

Sebab kejadian tersebut, lebah raksasa Asia ini dijuluki dengan murder hornet atau lebah pembunuh.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lebah Sekarat Akibat Penyakit Mirip Virus Corona Covid-19

"Itu adalah lebah terbesar yang pernah saya lihat," ujar Jeff Kornelis dikutip dari New York Times saat melihat seekor lebah yang dicurigai sebagai murder hornet di depan teras rumahnya.

Lebah tersebut ditemukan dalam kondisi mati dan setelah memeriksanya, Mr Kornelis punya firasat bahwa itu mungkin lebah raksasa Asia.

Mr Kornelis kemudian menghubungi pihak berwenang di sekitarnya untuk mengkonfirmasi bahwa itu memang lebah raksasa Asia. Segera setelah itu, mereka mengetahui bahwa peternak lebah lokal di daerah tersebut juga menemukannya.

Ahli biologi pertanian Amerika dan beberapa peternak lebah lokal mulai bekerja untuk menangangi teror lebah pembunuh raksasa tersebut,

Salah satunya dalah Ruthie Danielsen, ia seorang peternak lebah mengorganisir rekan-rekannya untuk memerangi murder hornet tersebut.

Baca Juga: Google Peringati Hari Bumi ke-50 Lewat Permainan Interaktif Lebah

Ia membuat peta persebaran dan mencatat tempat-tempat di Whatcom County di mana peternak lebah sudah menempatkan perangkap untuk menangkap lebah raksasa.

"Kebanyakan orang takut disengat oleh lebah tersebut. Kami takut mereka (lebah pembunuh) akan menghancurkan sarang kami." ujar Ms. Danielsen.

Bahkan kabarnya lebah raksasa Asia ini sudah ditemukan Melintasi perbatasan di Kanada. Pada bulan November, satu lebah terlihat di White Rock, British Columbia.

Conrad Bérubé, seorang peternak lebah dan ahli serangga di Kota Nanaimo, Kanada ditugaskan memusnahkannya. Ketika melakukan tugasnya ia justru terkena sengataan lebah tersebut.

"Rasanya seperti paku payung yang panas menusuk ke dagingku," ungkapnya. Padahal ia sudah mengenakan pakai dan dilapis dengan jas hujan tebal sebagai pelindung.

Ia disengat setidaknya tujuh kali, beberapa sengatan bahkan hingga mengeluarkan darah.

Jun-ichi Takahashi, seorang peneliti di Kyoto Sangyo University di Jepang, mengatakan spesies itu mendapat julukan "lebah pembunuh" karena serangan kelompoknya yang agresif. Lebah ini dapat mengeluarkan racun dengan dosis setara ular berbisa.

Di Jepang, lebah ini kabarnya sudah membunuh hingga 50 orang per tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI