"Kebanyakan orang takut disengat oleh lebah tersebut. Kami takut mereka (lebah pembunuh) akan menghancurkan sarang kami." ujar Ms. Danielsen.
Bahkan kabarnya lebah raksasa Asia ini sudah ditemukan Melintasi perbatasan di Kanada. Pada bulan November, satu lebah terlihat di White Rock, British Columbia.
Conrad Bérubé, seorang peternak lebah dan ahli serangga di Kota Nanaimo, Kanada ditugaskan memusnahkannya. Ketika melakukan tugasnya ia justru terkena sengataan lebah tersebut.
"Rasanya seperti paku payung yang panas menusuk ke dagingku," ungkapnya. Padahal ia sudah mengenakan pakai dan dilapis dengan jas hujan tebal sebagai pelindung.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lebah Sekarat Akibat Penyakit Mirip Virus Corona Covid-19
Ia disengat setidaknya tujuh kali, beberapa sengatan bahkan hingga mengeluarkan darah.
Jun-ichi Takahashi, seorang peneliti di Kyoto Sangyo University di Jepang, mengatakan spesies itu mendapat julukan "lebah pembunuh" karena serangan kelompoknya yang agresif. Lebah ini dapat mengeluarkan racun dengan dosis setara ular berbisa.
Di Jepang, lebah ini kabarnya sudah membunuh hingga 50 orang per tahun.