Suara.com - Bukan hanya virus corona yang sedang menjadi ancaman di Amerika Serikat, namun juga kedatangan 'tamu baru' yakni lebih raksasa Asia.
Lebah ini memiliki tubuh berukuran lebih dari dua inci atau sekitar 5 cm dari lebah biasa dan disematkan sebagai lebah terbesar di dunia.
Lebah raksasa tersebut membuat geger petani di Amerika Serikat karena serangannya yang mematikan lebah mereka. Lebah raksasa ini membunuh dengan cara mencabik-cabik kepala mangsanya.
Sebab kejadian tersebut, lebah raksasa Asia ini dijuluki dengan murder hornet atau lebah pembunuh.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lebah Sekarat Akibat Penyakit Mirip Virus Corona Covid-19
"Itu adalah lebah terbesar yang pernah saya lihat," ujar Jeff Kornelis dikutip dari New York Times saat melihat seekor lebah yang dicurigai sebagai murder hornet di depan teras rumahnya.
Lebah tersebut ditemukan dalam kondisi mati dan setelah memeriksanya, Mr Kornelis punya firasat bahwa itu mungkin lebah raksasa Asia.
Mr Kornelis kemudian menghubungi pihak berwenang di sekitarnya untuk mengkonfirmasi bahwa itu memang lebah raksasa Asia. Segera setelah itu, mereka mengetahui bahwa peternak lebah lokal di daerah tersebut juga menemukannya.
Ahli biologi pertanian Amerika dan beberapa peternak lebah lokal mulai bekerja untuk menangangi teror lebah pembunuh raksasa tersebut,
Salah satunya dalah Ruthie Danielsen, ia seorang peternak lebah mengorganisir rekan-rekannya untuk memerangi murder hornet tersebut.
Baca Juga: Google Peringati Hari Bumi ke-50 Lewat Permainan Interaktif Lebah
Ia membuat peta persebaran dan mencatat tempat-tempat di Whatcom County di mana peternak lebah sudah menempatkan perangkap untuk menangkap lebah raksasa.