Suara.com - Seorang pengguna Twitter mendadak jadi bulan-bulanan warganet gara-gara mempermasalahkan foto wisuda Presiden Joko Widodo yang berselisih satu bulan dengan tanggal dikeluarkannya ijazah milik sang presiden.
Foto yang memperlihatkan potret Jokowi ketika baru lulus kuliah itu dicetak pada bulan Desember 1985, sementara berdasarkan informasi yang beredar bebas di Internet, ijazah presiden diterbitkan bulan November 1985.
"Profesor tanya nih. Waktu wisuda beda sebulan ya?" kata @MENANG04.
Ia pun melampirkan tangkapan layar mengenai informasi tanggal diterbitkannya ijazah Presiden Jokowi dengan tanggal foto wisuda presiden yang bertanda "Des 85".
Baca Juga: Jokowi Jaga Jarak dan Bermasker saat Lantik Boy Rafli jadi Kepala BNPT
Namun, pertanyaan tersebut segera dijawab oleh Henry Subiakto, Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga. Ia lantas menjelaskan mengapa bisa terjadi perbedaan waktu selama satu bulan.
"Wisuda November 1985. Foto dicetak baru Desember 1985. Biasanya baru dicetak kalau rol filmnya sudah habis, makanya selisih sebulan. Dulu foto harus pakai rol film," terang Prof. Henry via akun Twitter-nya @henrysubiakto.
Sayangnya, cuitan @MENANG04 itu terlanjur jadi sorotan warganet. Kesal dengan pertanyaan tersebut, warganet kemudian menuliskan beragam komentar di media sosial. Salah satunya adalah akun Instagram @maklambeturah.
"Foto zaman now mau disamain sama zaman dulu wkwkwk. Mending itu sebulan baru cetak, mak dulu sampai lebih dari sebulan baru dicetak nunggu rolnya habis. Udah gitu ngambilnya lama lagi nunggu duitnya ada," tulis @maklambeturah via Instagram.
Foto wisuda Jokowi semula memicu perdebatan karena salah seorang warganet menuduh foto tersebut merupakan hasil editan dan bukan foto asli.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Transaksi Agen BRILink Tumbuh Pesat
"Ternyata hanya sebuah karya amatiran kalau mau jadi tukang edit, jadilah tukang edit profesional, apalagi menyangkut pejabat negara," tulis @prisma93246654.