Pekerja Migran di India Kesulitan Bayar Ongkos Pulang Kampung

Senin, 04 Mei 2020 | 21:55 WIB
Pekerja Migran di India Kesulitan Bayar Ongkos Pulang Kampung
Ratusan buruh pabrik tekstil di India melakukan aksi protes untuk dipulangkan.[BBC News]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah India memperbolehkan para pekerja migran pulang kampung namun dengan syarat, menggunakan transportasi yang disediakan pemerintah dan membayar ongkos secara mandiri.

Melansir BBC, ongkos pulang kampung ini memicu permasalahan tersendiri bagi para pekerja migran terutama pekerja dengan upah harian. Pasalnya, banyak dari mereka yang tak memiliki penghasilan semenjak diberlakukannnya lockdown nasional.

Alhasil, banyak migran yang kewalahan membayar ongkos pulang kampung. Sementara jika terus tinggal di kota, mereka tak memiliki pekerjaan guna menyambung hidup.

Beberapa tiket kereta khusus untuk pekerja migran yang ingin pulang kampung, dibanderol seharga 800 rupee (Rp 159.724). Padahal, rata-rata penghasilan pekerja harian adalah 200 rupee (Rp 39.929) hingga 600 rupee (Rp 119.810) setiap harinya.

Baca Juga: Warganet Doakan Ferdian Paleka Kena Azab

Organisasi nirlaba yang bekerja komunitas pekerja migran, Aajeevika Bureua mengatakan, banyak dari para pekerja migran yang tak sanggup membayar ongkos untuk pulang ke kampung halaman.

Ketua Dewan Kereta Api India VK Yadav, kepada surat kabar lokal India mengatakan, tidak memungkinkan membuat layanan pulang kampung secara gratis karena hal tersebut dapat mennyebabkan pihaknya kesulitan menyaring penumpang, yang hanya dikhususkan untuk para pekerja migran dan siswa yang terdampak lockdown.

Terkait hal ini, Partai Kongres oposisi utama India mengatakan akan membayar ongkos tiket pulang para pekerja migran di India.

Presiden Partai Sonia Gandhi mengatakan akan membuat pengaturan pembayaran ongkos sebagai wujud dari solidaritas.

Sonia juga menyorot kebijakan yang mengharuskan para pekerja migran membayar ongkos secara mandiri, sementara pemerintah India memulangkan warga asing yang terdampar di negara lain dengan tanpa biaya.

Baca Juga: Sempat Tertunda karena Sanksi AS, Bantuan Medis dari China Tiba di Kuba

Pada Jumat (1/5), kereta khusus untuk mengangkut para pekerja migran yang terjebak lockdown, beroperasi untuk pertama kalinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI