Indonesia Kekurangan Petugas Laboratorium Pemeriksaan PCR

Senin, 04 Mei 2020 | 18:03 WIB
Indonesia Kekurangan Petugas Laboratorium Pemeriksaan PCR
Alat tes PCR dari Korea Selatan tiba di Indonesia. (Dok. Gugus Tugas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia kekurangan tenaga media di laboratorium untuk pemeriksana hasil PCR virus corona. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pihaknya baru melakukan pemeriksaan sekitar 6 ribu sampai 7 ribu spesimen per hari.

Hal tersebut berdasarkan intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar pengambilan spesimen sebanyak 10 ribu setiap hari dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

"Menyangkut tes PCR bapak presiden memang sejak 2 minggu yang lalu meminta supaya setiap hari kita mampu untuk melakukan 10 ribu pengambilan spesimen. Tetapi kenyataannya data rill sampai dengan saat sekarang ini baru berkisar antara 6 ribu sampai dengan 7 ribu spesimen saja," ujar Doni usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi melalui video conference, Senin (4/5/2020).

Namun kata Doni kendala tersebut bukan karena faktor reagen, melainkan petugas di laboratorium yang jumlahnya terbatas. Pasalnya kata dia sudah ada 420 reagen dan ratusan ribu VTM (Viral Transport Medium) dan ekstraksi RNA yang baru tiba Minggu malam.

Baca Juga: Tes PCR Periksa Virus Corona di Depok Gratis!

"Kita liat di lapangan bahwa satu faktornya bukan karena reagennya, reagennya sudah terdistribusi dengan jumlah yang sangat banyak. Sudah ratusan ribu. Nanti minggu ini akan dilengkapi lagi 500 ribu. Jadi total sudah sekitar 1 juta reagen VTM dan ekstraksi RNA yang sudah tersedia tetapi petugas laboratorium kita jumlahnya terbatas," ucap dia.

Pihaknya juga sudah meminta Pengurus Besar IDI di wilayah untuk membantu pemeriksaan tes PCR secara masif dan optimal

Hal tersebut juga sesuai permintaan Wakil Presiden Maruf Amin dalam rangka menjemput bola untuk mendeteksi virus corona.

"Jadi kalau ini nanti kita tingkatkan kemampuan sdm laboratorium kemudian juga dibantu oleh Ikatan Dokter Indonesia yang ada di seluruh daerah maka kita harapkan paling tidak bisa 16 jam. Jadi kalau sudah bisa 16 jam dari yang sekarang 8 jam berarti sudah di atas 12 ribu karena reagen tersedia kemudian komponen-komponen untuk mendukung tes swab juga semuanya sudah tersedia," katanya.

Baca Juga: Mantap! Indonesia Siap Produksi Reagen Tes Kit PCR Covid-19 Sendiri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI