Suara.com - Para sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) dirumahkan dan tak memiliki penghasilan karena imbas dari kebijakan pelarangan mudik yang diserukan pemerintah.
Para pengusaha perusahaan otobus (PO) memberikan stimulus bantuan.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, mengatakan, kekinian para pengusaha otobus berinisiatif memberikan bantuan sembako selama para supir bus dirumahkan.
"Nah untuk bicara posisi pengemudi ya kami masih mencoba memberikan stimulus. Memberikan dia sembako. Ala kadarnya sebulan sekali ada yang sebulan dua kali mengingat ingin memasuki lebaran," kata Sani saat dihubungi Suara.com, Senin (4/5/2020).
Baca Juga: Malu Dihamili Pacar, Motif Ibu Muda Buang Bayinya ke Kandang Kucing
Menurutnya, inisiatif bantuan sembako diberikan lantaran bantuan langsung tunai yang dijanjikan pemerintah saat ini belum dibagikan secara merata.
"Ya itu (BLT) sudah ada 3 minggu lalu kan dari polri dan itu belum secara merata. Jadi kalau melihat situasi ini kami mencoba untuk mempertahankan semuanya dengan kemampuan yang kami punya," ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut Sani, para supir bus memang mau tidak mau harus dirumahkan. Tidak adanya pengoperasian selama mudik lebaran ini membuat para supir terpaksa harus gigit jari.
"Ya semua otomatis kalo bicara pengemudi itu kan bekerja kalo ada trip mereka mendapatkan hasil ketika beroperasi. Ketika mereka tidak beroperasi ya mereka stay di rumah lah pasti," tandasnya.
Baca Juga: Bercinta di Hotel saat Corona, PSK Banjir Darah 12 Kali Ditusuk Pelanggan