Suara.com - Beredar video melalui pesan berantai di aplikasi obrolan WhatsApp tentang seorang kyai di Banten yang menolak untuk disuntik dengan dalih ketahanan tubuh dari virus.
Video tersebut disertai dengan sebuah pesan pendek dengan narasi sebagai berikut:
Cepat atau lambat program rezim utk pengetesan covid-19 ke para kyai sudah di lakukan...rezim memaksa para kyai utk di suntik dgn dalih utk ketahanan tubuh dari virus..kyai di banten ini tegas menolak!!..
Dalam video tersebut terlihat seorang lelaki berpakaian gamis putih tengah berdepat dengan seseorang yang diduga petugas.
Baca Juga: Prank Sembako Sampah Waria, Ferdian Paleka Bisa Dijerat Penghinaan UU ITE
Lantas benarkah video tersebut merupakan seorang kyai yang menolak disuntik untuk ketahanan tubuh?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, video tersebut bukan terjadi di Banten, melainkan di Nusa Tenggara Barat.
Pria bergamisputih tersebut merupakan pasien positif covid-19 di NTB yang tengah diupayakan petugas untuk diisoasi usai melakukan salat tarawih di masjid.
Dari laporan Suara.com, video tersebut merupakan sebuah rekaman pasien positif Covid-19 yang merupakan eks jamaah Tabligh Gowa, Sulawesi Selatan, beredar di media sosial. Dia bersikeras tinggal di rumah dan ogah dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi.
Baca Juga: Dalam Sebulan Polda Metro Tangani 443 Kasus Hoaks Virus Corona
Belakangan diketahui berinisial S (57), laki-laki ini merupakan pasien positif Covid-19 nomor 229. Dia berasal dari Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
S diketahui pernah mengikuti Ijtima Ulama Sedunia di Gowa beberapa pekan yang lalu. Dalam video berdurasi 60 detik tersebut, S berdebat alot dengan beberapa tim Satgas Covid-19 dan petugas lain.
Melansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Kamis (30/4/2020), petugas mengenakan alat pelindung diri (APD). Perdebatan terjadi saat petugas membujuk S untuk diisolasi.
Sontak, S yang berpakaian jubah dan berpeci putih tampak berdiri di sebuah gerbang dan menjelaskan sesuatu kepada petugas, bahwa dirinya dalam keadaan sehat.
“Ini tidak ada tanda-tanda orang sakit Pak, tidak bisa kayak gini, ini dirusak nama Islam kalau begini,” ketus S membantah tim Satgas Covid-19 yang terekam dalam video.
Camat Cakranegara, Erwan pun membenarkan peristiwa yang terjadi pada Rabu 29 April 2020 tersebut. S, kata Erwan, awalnya dinyatakan positif Covid-19 sesuai informasi dari Pemprov NTB pada Rabu.
Namun, setelah pemeriksaan swab, S tidak melapor kepada kaling atapun lurah, sehingga tidak ada yang mengetahui bahwa S positif corona dan harus diisolasi.
Petugas kemudian datang ke rumah S, tapi pasien ini tidak berada di kediamannya. S diketahui berada di masjid Lingkungan Karang Kemong sedang melaksanakan shalat tarawih.
Erwan sempat bersitegang dengan S karena pasien ini enggan menuruti perintah dari tim Covid-19. S merasa dirinya tidak terpapar virus corona.
“Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala,” kata Erwan saat dikonfirmasi Terkini.id, Kamis (30/4/2020).
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya S melunak dan mengikuti arahan dari Satgas Covid-19 untuk diIsolasi di RSUD Mataram.
Kesimpulan
Konten yang beredar di WhatApp mengenai video yang diklaim sebagai pemaksn rezim kepada seorang kyai agar disuntik dengan dalih ketahanan tubuh dari virus adalah hoax. Informasi tersebut masuk dalam karegori false content atau konten yang salah.