Virus corona: Iming-iming pinjaman uang mafia di Italia di tengah pandemi Covid-19 - 'Hanya bisa berpikir bagaimana bisa bertahan'

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 04 Mei 2020 | 14:12 WIB
Virus corona: Iming-iming pinjaman uang mafia di Italia di tengah pandemi Covid-19 - 'Hanya bisa berpikir bagaimana bisa bertahan'
[BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - *Beberapa nama telah diubah untuk melindungi identitas narasumber

Ketika virus corona membunuh ribuan orang, mafia di Italia mencari cara untuk mendulang untung. Pihak berwenang mengatakan banyak warga Italia terjepit masalah keuangan sehingga tidak punya pilihan selain menerima uluran tangan geng mafia tersebut.

Adik seorang bos mafia Cosa Nostra diketahui gencar mendistribusikan makanan bagi masyarakat miskin di sebuah kawasan di Palermo, yang terletak di Pulau Sisilia.

"Saya melakukannya karena orang-orang menelpon saya dan menangis di telepon. Mereka mengatakan anak-anak mereka tak bisa makan," tuturnya kepada saya dihubungi via media sosial.

Baca Juga: Pabrikan Italia Turun Tangan, Inikah Pesaing Kawasaki Ninja 250?

Bagikan bansos dan bunuh orang: Cara kelompok gangster Amerika Latin beradaptasi dengan pandemi Sebuah kota kecil di Italia berhasil mengatasi penyebaran virus corona dengan eksperimen yang 'tak ada duanya di dunia' 'Kami harus memilih pasien mana yang dirawat atau tidak rawat, layaknya ketika perang'

"Seorang perempuan muda menghubungi saya tiap hari. Dia punya lima anak dan tak tahu bagaimana memberi makan mereka."

Dia menuturkan, jika menjadi mafioso (anggota mafia) berarti membantu orang lain, dia mengatakan "bangga menjadi mafioso".

Seorang penyelamat yang 'menawan'

"Begitulah biasanya saya bekerja," ujar Gaspare Mutolo, seorang mafioso Sisilia yang sering menjadi saksi kunci kasus-kasus mafia.

"Saya selalu menawan," dia mengungkapkan.

"Saya tampil sebagai orang yang murah hati. Mafia ingin mengambil hati orang-orang jadi saya tak pernah mengungkapkan diri saya sebenarnya. Tapi hati-hati, saya adalah pelaku kriminal yang telah membunuh lebih dari dua puluh orang."

Baca Juga: Pandemi Covid-19: Pebalap Sepeda Italia Rela Jadi Kurir Pengantar Obat

Mutolo berbicara kepada BBC dari lokasi rahasia, tempat dirinya berada di bawah perlindungan polisi dan menghabiskan hari-harinya dengan melukis.

Karya-karyanya sering menggambarkan tentakel mafia yang menjangkau komunitas.

Dia berkukuh bahwa kapan pun dia "membantu" suatu keluarga yang kesusahan, mereka tidak peduli siapa dirinya.

"Ketika anak-anak Anda menangis karena tak ada makanan di meja makan atau ketika usaha Anda menjelang bangkrut, Anda tidak memikirkan konsekuensi mendapat bantuan dari orang yang salah. Anda hanya bisa berpikir bagaimana bisa bertahan."

Trik kuno

Mendistribusikan bingkisan makanan adalah taktik yang usianya sama seperti umur mafia itu sendiri.

"Tujuannya adalah mendapat kredibilitas dan mengambil tempat sebagai alternatif dari pemerintah," ujar Nicola Gratteri, seorang penyelidik anti-mafia dan kepala kantor jaksa di Catanzaro.

Kekuatan terbesar dari mafia berasal dari basis lokal lingkungan mafia itu berasal.

"Pada masa krisis virus corona, ini akan terjadi terus dan terus," kata Gratteri.

Akan tetapi, menerima bantuan dari mafioso, bahkan bantuan terkecil sekalipun, adalah sangat berbahaya.

Itu adalah penjelasan kunci yang disampaikan oleh Enza Rando yang bekerja di sebuah organisasi anti-mafia.

"Mafia tak pernah melakukan sesuat karena murah hati. Konsep itu tak ada bagi mereka," ujarnya.

"Yang mereka tahu adalah mereka selalu minta imbalan atas apa yang lakukan."

Di tepi jurang

Marcello* memiliki restoran di pusat kota Palermo yang sudah tutup sejak Maret.

"Saya hanya menunggu mafioso muncul dan membeli restoran saya," katanya.

"Saya yakin saya tidak akan pernah bisa membukanya kembali."

Semuanya sangat mudah, menurut Marcello.

Seseorang mengetuk pintu Anda dan mengajukan penawaran. Saat itulah Anda menegosiasikan harga.

Kemudian, seseorang mentransfer sebagian uang ke akun Anda. Anda mendapatkan sisanya secara tunai. Dan itulah aspek yang paling memikat.

"Akan sangat sulit bagi saya untuk menolak tawaran semacam itu," sebut Marcello.

"Saat ini, bisnis saya sedang tenggelam. Dan ketika seseorang melempar pelampung kepada Anda, Anda bisa memilih untuk tenggelam dengan cita-citamu atau berenang."

Awalnya, mafia tidak meminta imbalan apa pun. Tetapi ini adalah pertolongan yang harus dibayar kembali dalam beberapa bentuk.

Dan mafia akan selalu kembali untuk mengumpulkan, kata mantan mafioso Mutolo.

Ketika pemilu daerah kian dekat, dia akan muncul di hadapan orang-orang yang dia bantu dan mengatakan: "Ciao bella, ingat saya? Saya sudah membantu Anda ketika Ada membutuhkan saya. Sekarang, saya membutuhkan Anda. Dan yang saya minta adalah Anda memilih kandidat ini,"

Praktik ini dikenal dengan "voto di scambio", atau membeli pemilih.

Rentenir

Mafia selalu berharap akan adanya krisis global dan pandemi global ini seperti mimpi menjadia nyata.

"Mereka memiliki banyak uang yang tersedia," ujar Mutolo.

"Mereka lebih efisien ketimbang pemerintah dalam hal membantu orang yang membutuhkan."

Dan itulah yang terjadi pada Antonio* dan istrinya Francesca*.

Mereka memiliki toko daging di kota kecil bercat putih di Apulia, di Italia selatan.

Beberapa hari silam, salah satu pelanggannya datang ke toko dan menawarkan uang tunai untuk membantu mereka.

Entah bagaimana, dia mengetahui bahwa usaha pasangan tersebut terpukul karena karantina.

"Kami saling menatap mata. Hati kami berdebar dan kami segera menyadari apa yang sedang terjadi. Menerima [uang tersebut] akan berbahaya," kata Antonio.

Dia dan istrinya menolak tawaran itu.

Pemberian pinjaman adalah bisnis inti mafia. Mereka memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah.

Tetapi "dermawan" itu pasti akan mulai menunjukkan "wajahnya yang jelek", menurut penyelidik anti-mafia Gratteri.

"Dan kemudian, penderitaan yang lambat dimulai. Tujuan utama mafioso bukanlah untuk menghasilkan uang, tetapi untuk mengambil alih bisnis dan menggunakannya untuk mencuci uang."

Tidak ada tempat untuk berlindung

Sejak karantina dimulai, laporan jumlah orang yang menelpon saluran bantuan bagi korban rentenir melonjak 100% - terutama dari usaha kecil.

"Jika pemerintah Italia tidak mampu membantu orang-orang ini, mereka akan dilemparkan ke pelukan mafia", kata Attilio Simeone, yang bekerja untuk saluran bantuan.

Seiring dunia yang menghadapi krisis terburuk setelah Depresi Besar - dengan PDB Italia diperkirakan turun 9,1% - banyak warga Italia akan semakin kewalahan.

"Ini adalah momen yang sangat disukai oleh mafia," ujar Enza Rando.

"Saat ini, waktu adalah kunci."

Dia, sama seperti pakar anti-mafia lain, mendesar pemerintah Italia untuk memberi bantuan finansial kepada warganya dan bisnis mereka sebelum mafia mengambil alih menawarkan uang panas.

Terlambat

Pemerintah Italia mengatakan akan memberi bantuan pinjaman senilai 25.000 euro bagi tempat usaha yang membutuhkan.

Namun Marcello tak berniat untuk meminta bantuan pinjaman pemerintah.

"Akan sangat sulit untuk melunasinya. Semua toko yang akan buka kembali harus mematuhi peraturan jaga jarak. Ini artinya semakin sedikit pelanggan, semakin sedikit pemasukan."

Dia mengatakan semua pemilik restoran yang dia tahu merasa bahwa menjual tempat usahanya kepada mafia adalah satu-satunya pilihan mereka

"Saya merasa gagal total," kata Marcello.

"Saya selalu mengutuk mafia, dan saya akan mengkhianati semua yang pernah saya percayai."

*Beberapa nama telah diubah untuk melindungi identitas narasumber.

Ilustrasi oleh Jilla Dastmalchi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI