Suara.com - Dua orang transpuan yang menjadi korban prank Ferdian Paleka memberikan kesaksian yang menyayat hati terkait peristiwa yang menimpa mereka.
Awalnya, mereka mengaku senang karena ada anak muda yang mau memberi mereka bantuan. Namun, kegembiraan itu segera sirna usai mengetahui bahwa yang mereka terima adalah kardus berisi sampah.
"Padahal saya sudah berharap dikasih mie atau apa tapi ternyata isinya sampah," kata salah seorang transpuan yang memakai masker warna ungu. Saat mengatakan hal itu, matanya terlihat berkaca-kaca dan tangannya bergetar.
Padahal, ia sudah sempat merasa senang karena bisa memiliki persediaan makanan untuk hari esok. Namun, ia merasa sakit hati dan terhina ketika mengetahui bantuan tersebut hanyalah prank belaka.
Baca Juga: Asuransi Jasindo Beri Bantuan untuk RS Rujukan Covid-19 di 6 Kota
"Padahal saya cuma pengen buat besok makan. Saya juga sadar kalau gerakan [PSBB] dari pemerintah ini penting tapi saya cari makan dari siapa?" lanjutnya.
Mereka berdua kemudian meminta agar pihak aparat kepolisian kota Bandung mau menindak perilaku Ferdian Paleka sesuai jalur hukum yang berlaku.
"Saya minta ke aparat-aparatnya, kepolisian setempat semoga bisa dihukum setimpal dengan kelakuannya," kata transpuan yang mengenakan masker berwarna biru.
"Buat efek jera supaya tidak ada oknum yang kayak gini lagi," timpal transpuan bermasker ungu.
Sementara itu, rumah YouTuber Ferdian Paleka sudah didatangi oleh aparat kepolisian setempat bersama warga. Namun, mereka tak berhasil menemui pelaku karena ia tak berada di rumah saat itu.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bisa Jadi Baru Ditemukan pada 2036?
Warga yang dibantu dengan anggota kepolisian kemudian melakukan mediasi dengan anggota keluarga Ferdian Paleka untuk membicarakan masalah tersebut.