Suara.com - Di masa karantina dan di tengah kesulitan tenaga kesehatan di Prancis, seorang dokter berusia 98 tahun memutuskan untuk terus bekerja, sekalipun tidak di rumah sakit.
Dr. Christian Chenay terus bekerja dalam lingkungan berisiko tinggi, terutama bagi orang dengan usia seperti dirinya.
Pria yang dijuluki dokter tertua di Prancis ini masih melakukan kunjungan rutin mingguan ke rumah jompo untuk menyediakan layanan kesehatan.
Ia berkata keputusannya untuk terus bekerja disebabkan kurangnya jumlah dokter keluarga di Prancis.
Baca Juga: Misterius! Virus Corona yang Dominan di Prancis Bukan dari China
Dokter terkenal 'di garis depan upaya melawan virus corona' bunuh diri, 'Pastikan dia dianggap sebagai pahlawan' Jumlah kasus Covid-19 di AS 'tembus satu juta', Wapres AS tidak mengenakan masker saat ke RS Tips terlindung dari Covid-19 dan mencegah penyebaran sesuai petunjuk WHOPrancis merupakan salah satu negara paling terdampak penyebaran virus corona di Eropa dengan jumlah kematian lebih dari 23.000 jiwa dan angka infeksi terkonfirmasi lebih dari 129.000 orang.
Seperti banyak negara lain di dunia, sistem kesehatan di Prancis juga mengalami tekanan akibat banyaknya pasien yang harus dirawat, termasuk di unit perawatan intensif.
Dr. Chenay masih merawat pasien di tengah-tengah kebijakan pembatasan gerak di Prancis.
Semua orang ketakutan. Saya selalu berhati-hati. Istri saya khawatir saya membawa pulang virus ke rumah, dan itu ada benarnya," ujarnya.
Ia telah menutup tempat praktiknya sejak pemberlakuan karantina di Prancis.
Baca Juga: Peneliti: Strain Virus Corona Prancis Bukan dari China, Bisa Eropa atau AS
Namun ia masih membuka konsultasi virtual dengan pasien dan seminggu sekali mengunjungi rumah perawatan orang tua atau rumah jompo.