Demikian informasi tsb untuk dijadikan cegah dini dan deteksi dini didaerah.
TTD
Wakil koordinator subbidang Pam & Gakkum Gugus tugas Covid 19 Pusat (BJP Dr Darmawan S)
Penjelasan Dinkes Bali
Sementara itu, berdasarkan artikel yang dimuat di Tribunnews.com berjudul: Beredar Kabar Alat Rapid Test Pemprov Bali Tak Direkomendasi BNPB, Begini Penjelasan Kadiskes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengakui bahwa pihaknya memang membeli alat rapid test sebanyak 4.000 unit dari PT Kirana Jaya Lestari dengan merek Vivadiag.
Baca Juga: CEK FAKTA: Baru Anies yang Dikunjungi 40 Dubes Sejak Indonesia Merdeka?
Namun Suarjaya tak mengingat secara persis kapan alat rapid test itu dibeli karena waktu ordernya memang sudah cukup lama.
"Kalau itu bagian pengadaan yang tahu," kata Suarjaya.
Suarjaya mengaku bahwa alat rapid test tersebut dibeli sudah dibagikan ke kabupaten dan kota yang ada di Bali.
Setelah adanya perbedaan hasil dan menimbulkan banyak perdebatan, ia mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Untuk artikel lengkapnya bisa cek di sini.
Baca Juga: CEK FAKTA: Motivator Amerika Sebut Jokowi Presiden Terkelam?
Tanggapan BNPB