Kisah Pemudik, Tempuh Jalan Tikus Berbahaya Daripada Merana di Jakarta

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 03 Mei 2020 | 06:11 WIB
Kisah Pemudik, Tempuh Jalan Tikus Berbahaya Daripada Merana di Jakarta
Dilarang mudik (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Apa bahaya mudik?

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai mudik berpotensi mempercepat penyebaran virus corona dan memicu lonjakan korban meninggal.

"Mereka yang mudik ini pulang ke kampung dan tidak tahu membawa virus karena tidak dites, lalu ketemu orang tua dan sanak saudara dan menginfeksi mereka. Dari daerah yang tidak ada virus lalu menjadi terpapar dan terjadi perluasan penyebaran infeksi," kata Pandu.

Ditambah lagi, kata Pandu, daya tampung dan fasilitas rumah sakit di daerah sangat terbatas.

Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik dari Universitas Indonesia, Amin Soebandrio, juga menyebut mudik dapat meningkatkan secara tajam jumlah orang yang terpapar virus corona dan menyebarkannya hingga ke desa-desa.

Baca Juga: Lagi, Pemudik Sewa Truk Derek Ketahuan Polisi, Disuruh Putar Balik

"Hitungan kasar, jika satu orang menularkan ke dua hingga empat orang, dan ada seribu yang membawa virus ke daerahnya. Maka satu hingga dua minggu ke depan akan ada 2.000-4.000 kasus baru. Lalu mereka menularkan lagi ke dua hingga empat orang, lalu lagi dan lagi. Bisa kita bayangkan pertambahan jumlah kasus? Meningkat tajam," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI