Kisah Pemudik, Tempuh Jalan Tikus Berbahaya Daripada Merana di Jakarta

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 03 Mei 2020 | 06:11 WIB
Kisah Pemudik, Tempuh Jalan Tikus Berbahaya Daripada Merana di Jakarta
Dilarang mudik (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setibanya di kampung halaman, Budi dan keluarga melapor ke warga sekitar yang mayoritas adalah memiliki hubungan keluarga. Lalu mereka dicek suhu serta diberi disinfektan, dan akhirnya berbaur dengan masyarakat.

Keberanian Budi dan keluarga melalui jalur tikus yang rawan kejahatan di malam hari tidak lepas dari besarnya tekanan yang dihadapi jika tinggal di Jakarta.

"Pemerintah kalau mau lockdown, rakyat kecil harus diperhatikan, kami jika bertahan di Jakarta akan menderita," ungkapnya.

Budi yang berusia 34 tahun itu pun belum tahu kapan akan kembali ke Jakarta. Mereka kini tengah menjalani hidup sementara di kampung halaman di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lagi, Pemudik Sewa Truk Derek Ketahuan Polisi, Disuruh Putar Balik

Polisi: Jangan mudik, jalur tikus 'berbahaya'

Kepolisian mengakui adanya jalur tikus yang kerap digunakan pemudik untuk lolos dari penjagaan.

"Kami tidak mungkin menyekat semua jalan, tidak mungkin bisa jaga di seluruh pelosok-pelosok. Prinsipnya ketika ketangkap kami suruh pulang. Kami ingatkan mereka akan rugi jika tetap nekad.

"Misal dia lolos di kabupaten A, dia bisa terjaring di kabupaten berikutnya karena setiap kabupaten ada penyekatan. Syukur-syukur sampai tujuan, kalau tidak dia akan rugi karena tidak bisa pergi dan tidak bisa pulang, terjebak di daerah itu, ke arah timur ditutup, ke arah barat ditutup," kata Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Kombes Benyamin saat dihubungi BBC News Indonesia.

Benyamin pun menyarankan warga untuk mengurungkan niatnya untuk mudik demi keselamatan bersama, baik untuk diri sendiri maupun keselamatan keluarga di daerah tujuan.

"Kami imbau untuk tetap di rumah, tidak mudik, satu kali tahun ini saja karena kita tidak tahu sebagai carrier [pembawa virus]. Kelihatan sehat tapi sampai sana malah menyebarkan penyakit dan kita juga tidak tahu malah tertular di daerah tujuan dan ketika kembali ke kota malah bawa penyakit," kata Benyamin.

Baca Juga: Pemudik Sewa Jasa Towing Buat Mudik, Tepergok Langsung Suruh Putar Balik

Benyamin menyebut, selama larangan mudik diberlakukan, terdapat banyak cara pengemudi dan penumpang mengelabui petugas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI