Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan karantina wilayah dilakukan "untuk menyelamatkan setiap warga negara".
Modi memperingatkan bahwa jika India tidak "menangani 21 hari ini dengan baik, maka negara kita ... akan mundur 21 tahun."
"Kita harus membayar biaya ekonomi ini, tetapi [itu] adalah tanggung jawab semua orang."
Dua kemudian mengunggah status di akun Twitter-nya untuk memperingatkan bahwa pembelian barang secara berlebihan hanya akan menyebarkan penyakit. Dia mengatakan pemerintah akan memastikan pasokan.
Baca Juga: Virus Corona di Kremlin: Perdana Menteri Rusia Positif Covid-19
Akan tetapi, di Delhi dan pusat keuangan Mumbai, orang-orang yang khawatir akan kekurangan pasokan, cepat-cepat memadati toko dan apotik.
"Saya tidak pernah menyaksikan kekacauan semacam ini dalam hidup saya," ujar salah satu pemilik toko di distrik Shakarpur, Delhi, yang dikutip oleh Press Trust of India.
"Semua stok kami, termasuk beras, tepung, roti, biskuit, minyak nabati, telah terjual habis."
Polisi di kota sibuk Ghaziabad, di negara bagian Uttar Pradesh, berpatroli di jalan-jalan dengan megaphoneuntuk memberi tahu penduduk agar tetap tinggal di dalam rumah.
Melalui kebijakan baru ini, semua bisnis yang tidak penting akan ditutup. Akan tetapi, rumah sakit dan fasilitas medis lainnya akan terus berfungsi seperti biasa.
Baca Juga: FDA Setujui Ventilator Buatan NASA untuk Pasien Covid-19
Sekolah dan universitas tetap tutup dan semua pertemuan publik dilarang.