Ditemukan: Tumpukan Sampah Mikroplastik Dasar Laut Terbesar di Dunia

BBC Suara.Com
Sabtu, 02 Mei 2020 | 15:47 WIB
Ditemukan: Tumpukan Sampah Mikroplastik Dasar Laut Terbesar di Dunia
[BBC].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagian sampah yang tak terlihat mata itu diyakini disantap makhluk hidup di dalam laut. Namun sebagian besar lainnya berkumpul menjadi satu dan tenggelam.

Tim yang dipimpin oleh Kane menunjukkan bahwa sedimen parit bawah laut dan ngarai di dalam samudera menyimpan banyak mikroplastik.

Simulasi tangki air yang dilakukan timnya juga memperlihatkan bagaimana arus lumpur, pasir, dan celah ngarai laut akan menarik dan menggerakan serat titik yang lebih dalam.

"Salah satu longsor bawah laut ini bisa memindahkan sedimen berjumlah besar sejauh lebih dari 100 kilometer di dasar laut," kata Florian Pohl dari Durham University.

Baca Juga: Virus Corona di Kremlin: Perdana Menteri Rusia Positif Covid-19

"Dari percobaan laboratorium, kami mulai memahami bagaimana arus ini memindahkan dan mengubur mikroplastik," ujarnya.

Tidak ada yang tidak normal dalam kajian di Teluk Tyrrhenian yang berada antara di antara kawasan Corsica dan Sardinia, Italia itu.  Banyak wilayah lain di dunia memiliki arus bawah laut yang kuat akibat perbedaan kadar garam dan suhu. Perhatian lain soal ini adalah bahwa arus itu juga menyuplai oksigen dan nutrisi bagi makhluk hidup dasar laut.

Dengan menyusuri rute yang sama, mikroplastik dapat menyatu dengan titik keragaman hayati bawah laut, sekaligus memungkinkan makhluk hidup di sana untuk menelannya.

Elda Miramontes, profesor dari University of Bremen, Jerman, merupakan salah satu penulis jurnal Science yang memaparkan penemuan di laut Mediterania itu. Miramontes berkata, daya dan upaya besar memerangi virus corona semestinya juga muncul untuk mengatasi polutan plastik di laut.

"Kita semua akan berupaya mengamankan diri, bertahan di rumah, dan itu mengubah kehidupan kita, dari urusan pekerjaan bahkan kehilangan pekerjaan," kata Miramontes.

Baca Juga: Awal Mei, 44 Warga Depok Sembuh dari Virus Corona

"Kita melakukan itu agar orang-orang lain tidak terdampak oleh penyakit kita. Kita harus menggunakan sudut pandang yang sama dalam upaya melindungi lautan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI