Cuma Gara-gara Tak Pakai Masker, Pria Ini Kehilangan Pekerjaan

Sabtu, 02 Mei 2020 | 15:03 WIB
Cuma Gara-gara Tak Pakai Masker, Pria Ini Kehilangan Pekerjaan
Ilustrasi karyawan yang baru kehilangan pekerjaan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sam, warga Malaysia yang bekerja di salah satu perusahaan di Singapura harus menerima kenyataan pahit akibat wabah pandemi virus corona. Sam, kehilangan pekerjaannya lantaran tak mengindahkan aturan perusahaan, yakni tidak mengenakan masker ketika bekerja.

"Saya telah bekerja di perusahaan ini selama bertahun-tahun. Ketika supervisor tahu saya tak memakai masker di kantor, mereka memutuskan untuk memecat dan menyuruhku untuk kembali ke Malaysia," kata Sam.

Melansir The Star, Sam merupakan satu di antara sejumlah pekerja yang dipecat akibat melanggar kebijakan terkait Covid-19 yang belakangan diterapkan oleh beberapa perusahaan di Singapura.

Para pekerja Malaysia yang tengah berada di Singapura kini didera rasa takut akibat sejumlah kebijakan yang terlampau ketat. Seperti denda hingga pemecatan jika tak memakai masker.

Baca Juga: 1 Juta Orang Terinfeksi COVID-19, 62 Ribu Meninggal karena Corona di AS

Disebutkan, bagi pekerja yang tidak mematujhi peraturan lockdown, tidak memakai masker, atau tidak mempraktekkan physical distancing akan didenda sebesar 300 dolar Singapura atau sekitar Rp3,1 juta, serta pencabutan izin kerja bagi para pekerja asing.

Aturan dan ancaman hukuman tersebut pun menimbulkan opini di antara para pekerja asing di Singapura jika perusahaan hanya mencari-cari kesalahan untuk memberhentikan karyawan tanpa perlu membayarkan kompensasi selama periode lockdown.

Seorang karyawan asal Malaysia yang bekerja di perusahaan keamanan Singapura, Teo, mengatakan telah diminta mengundurkan diri oleh perusahaan karena telat masuk kantor.

Dirinya menyadari bahwa ini sepenuhnya kesalahannya, namun hukuman yang diberikan perusahaan menurutnya terlampau berat.

"Menurut saya keadaannya cukup sulit mengingat perusahaan memiliki banyak karyawan tapi mereka tidak akan dikontrak lagi, itulah mungkin kenapa saya diharuskan resign," ujar Teo.

Baca Juga: Ternyata Jepang Tidak Melakukan Tes Corona Secara Masif, Ini Alasannya

Sementara, Anwar, warga Malaysia yang juga bekerja di Singapura, harus kehilangan pekerjaan setelah mengobrol dengan rekannya di depan kantor tanpa mengenakan masker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI