Suara.com - Lembaga pelatihan daring Ruangguru diprotes salah satu pengajar, Prita Kusumaputri, terkait materi pelatihannya yang dimasukan ke program Kartu Prakerja.
Prita merasa tidak nyaman materi jurnalistiknya dimasukkan sebagai paket 'Sukses Kerja Sampingan di Masa Corona' oleh tim Skill Academy (SA) di bawah nauangan Ruangguru.
Lembaga pelatihan daring yang dibawahi mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Belva Devara itu dinilai menyalahi kesepakatan.
Sebab, Prita menyebut kelas jurnalistiknya tujuannya untuk berbagi ilmu, bukan untuk dikomersialkan buat memgambil program Kartu Prakerja dari anggaran negara di tengah pendemi virus corona.
Baca Juga: Istana Kritik Edy yang Protes Pelatihan Online Ruangguru di Kartu Prakerja
Menanggapi protes Prita, Public Relations Lead Ruangguru Sekar Krisnauli mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Prita sejak 2019 lalu. Ia mengklarifikasi, dalam kerjasama itu disepakati kelas pelatihan yang dibikin Prita sepenuhnya menjadi hak milik Skill Academy.
"Dalam konteks kerja sama dengan Saudari Prita, hak cipta dan penggunaan berada di pihak Skill Academy (SA) sepenuhnya. Hal tersebut sudah disepakati sejak awal kerja sama oleh kedua belah pihak dengan kontrak tertulis," kata Sekar kepada Suara.com, Sabtu (2/5/2020).
Dia menyatakan, pihaknya akan menarik materi pelatihan jurnalistik Prita dari program pelajaran Prakerja SA.
"Kami memutuskan bahwa kelas tersebut tidak akan ditawarkan untuk peserta Kartu Prakerja mulai dari tanggal 2 Mei 2020," ujarnya.
Sekar mengklaim, bahwa Skill Academy adalah platform pelatihan online dan offline bersertifikat terbesar di Indonesia. Seluruh kelas daring di SA diajarkan oleh pakar industri terpilih dan dapat diakses seumur hidup setelah pembelian.
Baca Juga: Pengajar Protes Materinya Dikomersialkan via Kartu Prakerja, Ruangguru Diam
Skill Academy dikembangkan oleh Ruangguru, salah satu perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Indonesia. Mereka mengklaim telah melayani lebih dari 17 juta siswa di Indonesia, dan telah beroperasi di Vietnam.
Sebelumnya saat dihubungi awak media, Prita tak terima kelas jurnalistiknya dimasukan ke paket pelatihan program kartu Prakerja.
Menurutnya, pihak Sklill Academy maupun Ruangguru tak pernah ada pemberitahuan mengenai kelasnya akan masuk ke dalam program Prakerja.
Pasalnya, kesepakatan awal kelas itu tampil di Skill Academy untuk pembelajaran pribadi.
Diberitakan Tempo.co, Prita menjelaskan, proses syuting kelas jurnalistik itu sendiri dilakukan sebanyak tiga kali, yakni 25 November 2019, 2 Desember 2019, dan 5 Desember 2019, serta jauh sebelum SA atau Ruangguru ditunjuk sebagai mitra program Prakerja.
Bahkan, Prita mengaku sudah meminta pihak SA agar menurunkan video kelas jurnalistik tersebut. Ia menilai, kelas yang ia ajarkan kurang tepat untuk masyarakat di situasi pandemi wabah Covid-19 saat ini.
"Dan berbeda dengan tujuan awal. Apalagi bila kelas tersebut sampai masuk dalam bundel paket 'Sukses Kerja Sampingan di Masa Corona'," kata Prita.