Hidup bersahaja
UAS mengakui ada sejumlah pihak yang menyebut Nabi Muhammad tidak meninggalkan apa-apa berupa harta. Tetapi, kata UAS, bukan berarti beliau miskin, melainkan Nabi Muhammad memilih hidup bersahaja.
“Bedakan antara orang yang hidup bersahaja dengan miskin melarat tak punya apa-apa. Jangan tarik kesimpulan dari satu hadist. Nabi tidak miskin, tidak pula hidup berlebih-lebihan.”
Kisah ke-kaya-an Nabi Muhammad setidaknya juga disampaikan penceramah kondang Ustaz Adi Hidayat. Kata Ustaz Adi, Nabi Muhammad dahulu selalu berkurban rata-rata 100 ekor.
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Berikan Mahar Rp 1 Miliar untuk Nikahi Khadijah
Walau begitu, ada yang cukup menyita perhatiannya, di mana Rasulullah rupanya tidur di ruangan sempit. Ini menggambarkan kalau beliau tidak hidup berlebih-lebihan.
“Dalam sebuah hadist, ketika Aisyah (istrinya) tertidur lalu tangannya bergerak, terkena kaki suaminya. Itu tandanya ruangannya sempit. Bayangkan, selonjoran saja terkena kaki suaminya. Dan tidak mungkin tangan terkena kaki kalau tidak tidurnya tanpa alas. Kaau pakai kasur seperti sekarang, kenanya pasti pahanya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Artinya, kata dia, alas tidurnya begitu sederhana, ruangannya begitu sempit, tapi dia masih bisa berkurban sampai 100 ekor.
“Lalu Nabi Muhammad kaya atau miskin? Kaya. Kalau disebut paling kaya, karena sedekahnya paling banyak. Disebut miskin? Miskin, karena tempat istirahatnya begitu sempit.”
“Ternyata dia miskin urusan dunia, tapi kaya urusan akhirat.”
Baca Juga: Saat Nabi Muhammad SAW Ajak Istrinya Aisyah Balap Lari