Spekulasi tentang kesehatan Kim diawali setelah dia tidak terlihat dalam perayaan ulang tahun kelahiran kakeknya, pendiri negara, Kim Il Sung pada 15 April lalu.
Perayaan itu merupakan salah-satu acara terbesar dalam kalender resmi Korea Utara, dan Kim biasanya menandainya dengan mengunjungi makam kakeknya. Kim sebelumnya tidak pernah melewatkan acara ini.
Klaim tentang kesehatan Kim yang memburuk kemudian muncul dalam sebuah laporan di situs online yang dikelola para pembelot Korea Utara.
Sebuah sumber anonim mengatakan kepada Daily NK bahwa mereka mengetahui bahwa dia tengah berjuang dengan masalah kardiovaskular - penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah - sejak Agustus lalu, "tetapi memburuk setelah beberapa kali kunjungannya ke Gunung Paektu".
Baca Juga: Belum Meninggal, Kim Jong Un Dikabarkan Tidak dapat Berdiri dan Berjalan!
Inilah yang kemudian dilaporkan oleh media internasional yang diangkat dari kisah yang berdasarkan satu sumber.
Kantor-kantor berita lantas mulai menindaklanjuti klaim seperti itu, dan hanya informasi seperti itulah yang mereka miliki hingga beberapa laporan muncul bahwa agen-agen intelijen di Korea Selatan dan AS sedang memantau klaim tersebut.
Namun kemudian muncul berita utama yang lebih sensasional di media Amerika Serikat (AS) bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam kondisi kritis setelah operasi jantung.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, agaknya melontarkan isu itu pada 29 April, dengan mengatakan para pejabat AS "belum melihat" Kim dalam waktu dekat.
Namun, pernyataan dari pemerintah Korea Selatan, dan sumber-sumber intelijen China - yang diwawancarai kantor berita Reuters - mengatakan hal itu tidak benar.
Baca Juga: Pejabat Korsel: Kim Jong Un Mungkin Sedang Hindari Virus Corona
Apakah Kim Jong-un pernah menghilang sebelumnya?Iya. Kim menghilang selama 40 hari pada September 2014, setelah menghadiri sebuah konser. Dia muncul kembali pada pertengahan Oktober, menggunakan tongkat.