Suara.com - Sebelum fajar, petugas keamanan Palestina memakai masker dan sarung tangan ketika mereka memasang blokade tersembunyi di jalan tanah melintasi sisi barat sebuah lapangan di Hebron.
Tugas mereka adalah menghentikan buruh Palestina menyebrang secara ilegal ke Israel melalui lubang di pagar pembatas.
Mereka tak biasanya melakukan hal ini, tapi saat ini memang bukan saat-saat biasa.
Kami mencegah warga menyelinap ke Israel, sampai pandemi ini usai, kata petugas intelijen Raed Zghayar. "Kami harus melindungi ibu, istri dan anak-anak kami."
Baca Juga: Cegah Wabah Corona, Anak-anak Palestina Gunakan Masker Sayuran
Mengapa Belgia memiliki tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia? Virus corona: Kasus penularan lokal di Korsel nihil untuk pertama kalinya sejak Februari Flu Spanyol menewaskan 50 juta orang satu abad lalu, bagaimana perubahan dunia saat itu?Dari 326 kasus terkonfirmasi Covid-19 yang dialami warga Palestina di kawasan pendudukan Tepi Barat tak termasuk Yerusalem Timur hampir seluruhnya terhubung ke mereka yang bekerja di Israel dan kawasan permukiman yang kini tengah menghadapi wabah lebih besar.
Otorita Palestina (PA) menyatakan mereka yang kembali dari pekerjaan harus menghabiskan waktu mengisolasi diri. Tapi beberapa tidak patuh.
Sesudah menerima sebuah petunjuk, satu tim patrol menghentikan satu mobil van dengan lima penumpang di dalamnya.
Mereka mengaku tak melakukan kesalahan apa-apa, tapi dari pemeriksaan ditemukan adanya surat izin kerja di Israel.
Petugas lalu menyita barang-barang mereka dan memerintahkan mereka mengambilnya nanti. Hal seperti ini terjadi belasan kali sehari.
Baca Juga: Anak-anak Palestina Pakai Masker Terbuat dari Daun Kubis saat Corona
Biasanya, lebih dari 100.000 warga Palestina yang memiliki surat izin bekerja di Israel dan kawasan permukiman Israel.